Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Energi Nuklir

Musibah radiasi nuklir di Fukushima, Jepang, telah membuat ribuan orang sengsara. Paus Fransiskus mengutarakan kekhawatiran.

25 November 2019 | 17.00 WIB

Paus Fransiskus membawa karangan bunga saat mengunjungi Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang, 24 November 2019. Kunjungan ini dalam rangka mengenang kekejian bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. REUTERS/Remo Casilli
Perbesar
Paus Fransiskus membawa karangan bunga saat mengunjungi Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang, 24 November 2019. Kunjungan ini dalam rangka mengenang kekejian bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. REUTERS/Remo Casilli

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengutarakan kekhawatirannya akan sumber energi masa depan menyusul musibah bencana nuklir di Fukushima, Jepang, pada 2011 lalu. Para uskup Katholik Jepang saat yang sama menyerukan agar tenaga nuklir segera dihapuskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Reaktor nuklir di Fukushima hancur saat gempa bumi terjadi di wilayah tersebut. Musibah ini menjadi kecelakaan radiasi nuklir terburuk di dunia setelah bencana nuklir di Chernobyl yang mendesak ribuan orang berlindung ke area-area yang lebih aman. Bencana nuklir di Chernobyl juga telah membuat ribuan orang tak bisa pulang ke rumah mereka karena bahaya radiasi bagi kesehatan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Keputusan penting akan dibuat terkait penggunaan sumber daya alam dan sumber-sumber energi masa depan khususnya. Sampai ikatan sosial dalam komunitas lokal dibangun kembali, dan orang-orang dapat sekali lagi menikmati kehidupan yang aman dan stabil, kecelakaan Fukushima tidak akan sepenuhnya diselesaikan. Saya prihatin tentang kelanjutan penggunaan tenaga nuklir. Untuk alasan ini, mereka (warga Fukushima) menyerukan penghapusan pembangkit listrik tenaga nuklir,” kata Paus Fransiskus saat menemui para korban bencana nuklir Fukushima 2011 di Tokyo, Jepang, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 25 November 2019.

Paus Fransiskus berdoa sejenak saat mengunjungi Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang, 24 November 2019. Paus menyebut penggunaan bom nuklir adalah sebuah kejahatan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Dalam sebuah pernyataan Konferensi Uskup Katholik Jepang soal bencana nuklir di Fukushima, diserukan bahwa semua pembangkit tenaga nuklir di negara itu adalah keharusan mengingat Jepang adalah negara rawan bencana. 

Jepang yang miskin sumber daya telah lama mendorong tenaga nuklir sebagai solusi bagi sumber energi, meskipun merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia. Semua pembangkit listrik tenaga nuklir ditutup setelah 2011 tetapi beberapa telah dibuka kembali.

Radiasi dari musibah nuklir Fukushima yang berbahaya bagi kesehatan, telah mendorong ratusan ribu orang mengungsi, banyak dari mereka bahkan tidak bisa kembali lagi karena bahaya yang ditimbulkan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus