Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PBB Tunjuk Menteri Belanda sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sigrid Kaag, Menkeu Belanda yang akan habis masa jabatannya, menjadi koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza mulai 8 Januari.

27 Desember 2023 | 10.00 WIB

Sigrid Kaag, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda. REUTERS
Perbesar
Sigrid Kaag, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa, 26 Desember 2023, menunjuk seorang koordinator untuk mengawasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sebagai bagian dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pada Jumat untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sigrid Kaag, menteri keuangan Belanda yang akan habis masa jabatannya, akan menjadi koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza mulai 8 Januari, kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dalam peran ini dia akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau dan memverifikasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata PBB. Dia juga akan membentuk “mekanisme” untuk mempercepat bantuan ke Gaza melalui negara-negara yang tidak terlibat konflik.

Sebagai seorang diplomat veteran PBB, Kaag sebelumnya mengepalai tim ahli senjata internasional yang bertugas mengawasi pemusnahan persediaan bahan kimia Suriah.

Pada Juli dia mengumumkan akan meninggalkan pemerintahan karena lingkungan yang semakin “beracun” bagi para politisi di Belanda.

“Kami berharap dapat berkoordinasi erat dengan Kaag dan Kantor Layanan Proyek PBB dalam upaya mempercepat dan menyederhanakan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa warga sipil Palestina di Gaza,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam pernyataan tertulis.

Resolusi DK PBB pada Jumat tidak menyerukan gencatan senjata setelah pemungutan suara tertunda selama seminggu dan negosiasi yang intens untuk menghindari veto Amerika Serikat.

Resolusi ini menyerukan “langkah-langkah mendesak untuk segera memungkinkan akses kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan, dan memperluas akses kemanusiaan serta menciptakan kondisi untuk penghentian permusuhan yang berkelanjutan.”

Di tengah kemarahan global atas meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza dalam 11 minggu perang Israel Hamas dan memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina, AS abstain untuk mengizinkan dewan beranggotakan 15 negara itu mengadopsi resolusi yang dirancang oleh Uni Emirat Arab.

AS dan Israel menentang gencatan senjata karena yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan membebaskan sandera yang disandera oleh Hamas.

Setelah Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang pada 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapinya dengan serangan yang menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

Otoritas kesehatan Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan hampir 21.000 orang tewas dalam serangan Israel, dan lebih banyak lagi yang dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terusir dari rumah mereka, berkali-kali.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus