Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pejabat Tinggi Maui Mundur Gara-gara Sirine Tak Bunyi Saat Kebakaran Hawaii

Herman Andaya, pejabat tinggi Maui akhirnya mengundurkan diri setelah sirine tak berbunyi saat kebakaran di Hawaii.

19 Agustus 2023 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemandangan dari udara masyarakat Lahaina setelah kebakaran hutan yang didorong oleh angin kencang yang membakar sebagian besar kota beberapa hari lalu, di Lahaina, Maui, Hawaii, AS 10 Agustus 2023. REUTERS/Marco Garcia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Manajemen Darurat Maui, Herman Andaya, mengundurkan diri setelah dikecam akibat keputusannya tidak membunyikan sirine saat kebakaran di Hawaii. Keputusannya itu mendapat kritik keras karena api membakar seluruh kota Lahaina di Hawaii dengan cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hari ini Walikota Richard Bissen menerima pengunduran diri Administrator Badan Manajemen Darurat Maui (MEMA) Herman Andaya," kata siaran pers Kabupaten Maui, Kamis, 17 Agustus 2023. “Dengan alasan kesehatan, Andaya segera mengajukan pengunduran diri efektif.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setidaknya 111 orang diketahui tewas dalam kebakaran paling mematikan di Amerika Serikat dalam lebih dari satu abad. Jumlah korban terakhir diperkirakan akan jauh lebih tinggi.

Andaya mengatakan minggu ini dia tidak menyesali keputusan untuk tidak membunyikan sirene peringatan yang kuat saat kebakaran mematikan melanda kota. Banyak dari mereka yang terbunuh diyakini telah terjebak di dalam rumah atau mobil saat berupaya melarikan diri dari kebakaran hebat.

Keputusan Andaya untuk tidak mengaktifkan sirene adalah salah satu dari sejumlah faktor yang disalahkan oleh pejabat setempat. Api yang berkobar begitu cepat membuat marah para penyintas, yang mengatakan lebih banyak nyawa bisa diselamatkan.

Jaringan telepon seluler dan pasokan listrik padam, membatasi saluran yang biasanya digunakan untuk menyampaikan peringatan. “Sirene digunakan terutama untuk tsunami. Masyarakat dilatih untuk mencari tempat yang lebih tinggi jika sirene dibunyikan,” kata Andaya dalam jumpa pers, Rabu, 16 Agustus 2023.

“Seandainya kami membunyikan sirene malam itu, kami khawatir orang-orang akan pergi (ke bukit) ke dalam api.”

Dia juga bertanya-tanya apakah ada orang yang mendengar sirina tersebut.  “Banyak orang yang berada di dalam ruangan, ber-AC apapun masalahnya, mereka tidak akan mendengar sirene,” katanya. “Ditambah angin sangat kencang [hari itu]… sangat keras, jadi mereka tidak akan mendengar sirene.”

Ditanya apakah dia menyesali keputusan untuk tidak mengaktifkan sistem, dia menjawab, "Saya tidak."

Gubernur Hawaii Josh Green minggu lalu memerintahkan penyelidikan atas tragedi kebakaran tersebut. Jaksa Agung Hawaii, Anne Lopez, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia akan menunjuk sebuah badan independen untuk melakukan penyelidikan. “Memiliki pihak ketiga untuk melakukan tinjauan akan memastikan akuntabilitas dan transparansi serta meyakinkan masyarakat Hawaii bahwa semua fakta akan terungkap,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus