Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah negara bagian Spanyol pada Kamis mengambil alih istana musim panas mantan diktator Jenderal Francisco Franco, lengkap dengan harta karun seninya, dan mengusir ahli warisnya sebagai bagian dari upaya pemerintah sayap kiri untuk menghapus warisan pemerintahan fasis Franco.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat Jaksa Agung negara bagian Consuelo Castro tiba di istana di wilayah barat laut Galicia untuk melakukan pemeriksaan akhir dan secara resmi mengambil alih kepemilikan, dia disambut oleh sekelompok kecil pengunjuk rasa yang diapit oleh spanduk yang bertuliskan: "Paksa mereka mengembalikan apa yang dicuri: Jangan Ada Lagi Francoisme."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dikutip dari Reuters, 11 Desember 2020, penyitaan ini dilakukan setelah pemindahan jenazah Franco dari mausoleum dekat Madrid tahun lalu dan inisiatif lain untuk menghapus simbol era kediktatoran yang disetujui oleh berbagai pemerintah kiri sejak kematian Franco pada tahun 1975.
Istana Pazo de Meiras dibangun antara 1893 dan 1907 oleh penulis Emilia Pardo-Bazan dan dihargai lebih dari 5 juta euro (Rp 85,5 miliar) oleh keluarga tahun lalu.
Perkebunan ini diakuisisi oleh organisasi Franco selama perang saudara (1936-1939) dan kemudian diserahkan kepada diktator, yang lahir di Galicia dan meninggal pada tahun 1975, The Local Spain melaporkan.
Franco mengambil kepemilikan penuh istana, dibeli dengan sumbangan publik pada tahun 1938 selama perang saudara, atas namanya pada tahun 1941, dan menggunakannya sebagai vila musim panas.
Lebih dari setengah juta orang tewas selama perang saudara 1936-1939 dan diperkirakan 150.000 tewas oleh pemerintah Franco setelahnya, menurut sejarawan. Opini publik masih terpecah atas warisan kediktatoran yang berakhir dengan kematian Franco pada tahun 1975.
Pada bulan September, pengadilan memutuskan pengalihan kepemilikan ke Franco adalah ilegal karena sumbangan tidak ditujukan untuk jenderal itu sendiri tetapi untuk kepala negara, dan memerintahkan ahli waris untuk mengosongkan tempat tersebut. Banding lanjutan mereka ditolak.
Francisco Franco.[Euro Weekly News]
Inventaris properti yang diperintahkan pengadilan, yang diterbitkan pada hari Selasa, mencantumkan hampir 700 benda bernilai seni dan bersejarah yang signifikan, termasuk dua patung dari katedral Santiago de Compostela, dan sekitar 13.000 buku.
"Penyerahan ini perlu menjadi awal dari penyelidikan atas harta benda keluarga Franco," kata Emilio Silva, kepala Association for the Recovery of Historical Memory.
Benito Portela, wali kota Sada, tempat Pazo berada, mengatakan dia ingin istana diubah menjadi museum yang didedikasikan untuk Emilia Pardo-Bazan.
"Seharusnya istana itu menjadi tempat untuk mengenang seorang penulis, pelopor di berbagai bidang yang disalahpahami pada masanya," ujarnya kepada radio RNE.
Penyitaan properti ini menjadi pukulan baru bagi keluarga Francisco Franco yang pada tahun 2019 gagal menghentikan penggalian jenazah diktator Spanyol itu dari mausoleum Katolik yang megah, dan jenazahnya dipindahkan ke sebidang tanah keluarga yang dirahasiakan di pinggiran Madrid.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/spain-politics-franco/spanish-state-takes-over-francos-palace-evicts-heirs-idUKKBN28K231
https://www.thelocal.es/20201211/spain-finally-evicts-franco-family-from-late-dictators-summer-palace