Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap seorang pria yang mengancam pemilih dengan pisau di pemilu sela AS di Wisconsin, Amerika Serikat. Tempat pemungutan suara dalam pemilu sela AS itu pun ditutup saat kejadian.
Baca: Mengenang John F Kennedy Jadi Presiden AS: Pidato Monumental hingga Program Apollo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pria ditangkap Selasa sore setelah mengancam pemilih pada pemilu paruh waktu di AS dengan pisau di pinggiran Milwaukee. Polisi di West Bend, Wisconsin, merespons sekitar pukul 12:35 malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria bersenjata pisau itu dilaporkan berada di Perpustakaan Memorial Komunitas West Bend, yang merupakan lokasi pemungutan suara. "Pria itu menuntut agar staf menghentikan pemungutan suara," kata Departemen Kepolisian West Bend dalam siaran pers, dilansir dari CNN, Rabu, 9 November 2022.
Polisi tidak mengungkap identitas pria berusia 38 tahun itu. Ia ditangkaptanpa perlawanan dan tak ada korban cedera.
Selama 30 menit, tempat pemungutan suara pun ditutup semenntara. Setelah itu TPS kemmbali dibuka. Polisi mengatakan segera menyiapkan tuntutan terhadap pelaku.
Amerika Serikat menggelar pemilu sela yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Pemilu diadakah pada awal November. Tahun ini, pemilu paruh waktu berlanngsung pada 8 November 2022.
Pemilu sela itu memilih susunan berikutnya dari Kongres AS. Pemilik suara akan memutuskan siapa yang mendapatkan mayoritas di kedua kamar kongres. Surat suara akan mencantumkan seluruh 435 kursi di DPR AS, serta 35 dari 100 kursi di Senat AS.
Dilansir dari VOA Indonesia, pemilu paruh waktu di Amerika Serikat kali ini lebih sengit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar dipicu oleh beredar luasnya disinformasi yang berulangkali disampaikan mantan Presiden Donald Trump dan simpatisannya bahwa pemilu tahun 2020 telah dicurangi, meskipun berbagai audit dan penghitungan suara ulang, serta berbagai pengadilan telah menolak gugatan hukum yang diajukan.
Simak: Lagi, Tentara Bayaran Asal AS Tewas dalam Perang di Ukraina
CNN | FOX NEWS | VOA