Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemilu Thailand, Mengenal Partai Pheu Thai yang Diunggulkan Lembaga Survei Thailand

Menjelang Pemilu Thailand, Partai Pheu Thai yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra popularitasnya tengah menanjak.

7 Mei 2023 | 12.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kandidat perdana menteri terkemuka Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatra, putri mantan PM Thaksin Shinawatra, berdiri di samping inkubator yang berisi bayinya yang baru lahir, Prutthasin Sooksawas, saat konferensi pers di Bangkok, Thailand, 3 Mei 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu Thailand yang akan diselenggarakan pada 14 Mei diperkirakan akan berlangsung sengit karena partai oposisi utama di Thailand, yakni Pheu Thai mendominasi berbagai hasil survei yang dirilis oleh berbagai lembaga survei di Thailand.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilu yang akan digelar pada 14 Mei 2023 mendatang tersebut nantinya akan menjadi arena pertarungan bagi partai politik yang didukung oleh pemerintahan pimpinan Perdana Menteri petahana Prayuth Chan-ocha, dan partai Pheu Thai yang saat ini dipimpin oleh Paetongtarn Shinawatra. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, seperti dilansir Reuters, Partai Pheu Thai selalu memenangkan pemilu sejak 2001, tetapi dilengserkan melalui kudeta militer pada 2014 lalu. Nantinya, Pemilu akan diselenggarakan pada 14 Mei dan anggota parlemen yang terpilih akan menentukan Perdana Menteri pada akhir Juli.

Hasil Survei 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga bernama Super Poll, menunjukkan bahwa terdapat sekitar 37 persen dari total jumlah responden yang mendukung Partai Pheu Thai. Sementara itu, sisanya mendukung koalisi empat partai petahana yang menguasai pemerintah.
 
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Suan Dusit Poll menunjukkan bahwa Partai Pheu Thai unggul dengan perolehan 46 persen suara dari koalisi empat partai petahana yang hanya meraih 35 persen suara. Hasil lain yang dilakukan oleh koran Krungthep Turakij dengan responden 200 CEO menunjukkan bahwa 50 persen dari jumlah responden mendukung Partai Pheu Thai, sementara partai politik Perdana Menteri Prayuth hanya mendapat dukungan kurang dari 5 persen. 

Namun demikian, kalangan orang bisnis lebih memfavoritkan Srettha Thavisin selaku Ketua Penasehat Partai Pheu Thai dan pengusaha properti sebagai kandidat berikutnya sebagai Perdana Menteri. Nama Srettha didukung oleh seperempat CEO yang menjadi responden. 

Profil Partai Pheu Thai

Partai Pheu Thai merupakan partai politik Thailand yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Seperti dilansir dari laman thaipbsworld.com, Partai Pheu Thai didirikan pada 20 September 2007 sebagai partai pengganti Partai Kekuasaan Rakyat atau PPP, yang dibubarkan oleh parlemen Thailand setelah partai tersebut dinyatakan bersalah karena kecurangan pemilu.

Sementara itu, PPP atau Partai Kekuasaan Rakyat merupakan... 

Sementara itu, PPP atau Partai Kekuasaan Rakyat merupakan partai politik yang dibentuk setelah pembubaran partai politik bentukan Thaksin, yakni Partai Thai Rak Rhai. Partai Thai Rak Rhai juga dibubarkan oleh parlemen karena pelanggaran terhadap regulasi pemilu. 

Setelah pembubaran Partai Kekuasaan Rakyat atau PPP pada 2 Desember 2008, mayoritas dari pimpinan PPP memutuskan untuk bergabung dengan Partai Pheu Thai. Pada kongres pertama PPP yang diadakan pada 7 Desember 2008 memutuskan untuk memilih Yongyuth Wichaidit sebagai Ketua Partai setelah unggul dari Apiwan Wiriyachai selaku mantan Wakil Pimpinan Majelis Rendah, eks Menteri Kesehatan Chalerm Yubamrung, dan eks Menteri Industri Mingkwan Saengsuwan. 

Pada Pemilu Thailand 2011, Partai Pheu Thai berpartisipasi sebagai peserta pemilu untuk pertama kalinya sejak didirikan pada 2007. Namun demikian, meskipun baru pertama kali berpartisipasi, Partai Pheu Thai memenangkan 265 dari 500 kursi parlemen dan berhasil menempatkan Yingluck Shinawatra sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Thailand. 

Namun demikian, pada Pemilu 2019 setelah kudeta militer pada 2014, Partai Pheu Thai kalah dari partai politik yang didukung oleh junta militer, sehingga membuat Jenderal Prayut Chan-ocha naik sebagai Perdana Menteri. Meskipun mengalami kekalahan, dalam gelaran Pemilu 2019, Partai Pheu Thai masih memperoleh posisi kedua dengan total 21,92 persen suara dan berhasil memenangkan 136 kursi. 

Jejak Yingluck Shinawatra

Seperti dilansir dari laman britannica.com, Yingluck Shinawatra adalah seorang politikus dan pengusaha asal Thailand yang lahir pada tanggal 21 Juni 1967. Yingluck menjadi perdana menteri Thailand pada tahun 2011 dan menjabat hingga 2014. Yingluck Shinawatra merupakan wanita pertama yang memegang jabatan perdana menteri di Thailand.

Selain itu, Yingluck juga merupakan adik perempuan dari eks Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan juga merupakan anak terakhir dari sembilan bersaudara, lahir dari keluarga Tionghoa kaya yang menetap di Chiang Mai. Ayah Yingluck merupakan seorang anggota parlemen pada akhir 1960 hingga 1970-an. 

Namun demikian, sebelum dikenal sebagai pengusaha, Yingluck merupakan mahasiswa Universitas Chiang Mai pada 1988. Setelah lulus, dirinya mengambil program masternya pada program studi administrasi publik di Kentucky State University pada 1991.

Mantan Perdana Menteri, Thailand Yingluck Shinawatra disambut oleh pendukungnya saat dia tiba di Mahkamah Agung untuk mengikuti persidangan skema subsidi beras di Bangkok, Thailand, 5 Agustus 2016. REUTERS/Jorge Silva 

Sebelum terjun ke dunia politik, Yingluck Shinawatra memiliki latar belakang sebagai pengusaha. Ia mendirikan perusahaan konsultan manajemen dan juga perusahaan ekspor-impor beras. Dalam kampanye politiknya, Yingluck Shinawatra menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Thailand. Ia juga menjanjikan reformasi politik dan pemberantasan korupsi. 

Pada tahun 2011, partai politik Phue Thai yang dipimpin oleh Yingluck Shinawatra memenangkan Pemilu Thailand dengan mayoritas suara. Setelah terpilih menjadi perdana menteri, Yingluck Shinawatra merilis kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Thailand. Beberapa kebijakan tersebut antara lain adalah program subsidi beras untuk rakyat miskin dan program infrastruktur yang ambisius.

REUTERS | BRITANNICA

Pilihan editor : Profil Paetongtarn Shinawatra, Salah Satu Kandidat Kuat Pemilu Thailand dari Partai Phue Thai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus