Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Thailand mengantre di bawah terik matahari di luar kuil, pusat perbelanjaan, dan sekolah untuk memberikan suara awal mereka pada Minggu 7 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pemilih ini memberikan suara lebih awal sepekan dari jadwal pemilu yang sangat dinantikan pada 14 Mei mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari 2 juta warga Thailand secara nasional terdaftar untuk memberikan suara lebih awal menjelang pemilihan kerajaan pada 14 Mei. Pemilu ini diprediksi akan menjadi bentrokan antara partai-partai mapan yang didukung tentara dan gerakan oposisi yang bangkit kembali.
"Saya ingin melihat perubahan dan perbaikan dalam manajemen," kata Gosol Pungtaku, 51 tahun, salah satu dari 800.000 warga Bangkok yang mendaftar untuk pemungutan suara awal di ibu kota kepada Reuters.
Pemilih lainnya, Siriporn Namphet, 34 tahun, mengatakan dia memilih perubahan."Rasanya seperti melihat apa yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya dan sekarang mengharapkan pemerintahan baru untuk mengambil alih dan memerintah dengan lebih efektif," katanya kepada Reuters.
Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 2014. Ia kemudian memperkuat kontrol dalam pemilu 2019 yang kontroversial. Namun, posisinya kini dikalahkan kandidat partai oposisi Pheu Thai dan Partai Maju yang lebih radikal dalam jajak pendapat.
Dengan sistem pemilihan yang sangat mendukung partai-partai yang didukung tentara, para penantang harus meraih kemenangan telak untuk memiliki harapan membentuk pemerintahan berikutnya.
Di tempat lain di kota, pusat perbelanjaan Royal Paragon Hall dipadati pemilih, meski lebih dingin, menikmati AC sentral.
Meskipun dini hari, suhu di seluruh ibu kota - yang seperti sebagian besar Thailand mengalami gelombang panas pada April yang ganas - melonjak dan diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius pada Minggu malam.
Namun massa masih keluar, dengan lalu lintas dan kemacetan di sekitar tempat pemungutan suara yang sibuk.
"Saya sangat senang," kata pemilih pertama Pasawee Sriarunothai, 20 tahun, yang akan keluar dari Bangkok pada 14 Mei. "Saya memutuskan untuk memberikan suara saya berdasarkan kebijakan partai, dan saya berharap pemilihan ini akan membawa masa depan yang lebih baik bagi negara ini," kata Pasawee.
Tempat pemilihan suara akan ditutup pada pukul 17:00 waktu setempat, dengan penjualan alkohol di seluruh Thailand dilarang hingga pukul 18:00.
Pihak berwenang telah mengantisipasi sejumlah besar pemilih awal.
Polisi mengatakan kepada media setempat pada Sabtu bahwa akan ada sekitar 3.000 petugas keamanan yang dikerahkan di seluruh ibu kota, dan memperingatkan warga untuk menghadapi kemacetan lalu lintas yang lebih parah di sekitar tempat pemungutan suara.
Tambahan 100.000 warga Thailand yang tinggal di luar negeri juga akan memberikan suara lebih awal, dengan beberapa telah melakukannya. Lebih dari 52 juta warga berhak memilih dalam pemilihan ini.
REUTERS | CNA