Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Peneliti OpenAI Suchir Balaji Ditemukan Tewas di Apartemennya, Belakangan Gencar Ungkap Sisi Gelap AI dan ChatGPT

Suchir Balaji mantan peneliti OpenAI yang banyak mengkritik soal materi hak cipta ChatGPT ditemukan tewas di apartemennya. Ini profilnya.

19 Desember 2024 | 07.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Open AI. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Suchir Balaji, seorang peneliti berusia 26 tahun yang pernah bekerja di OpenAI, ditemukan tewas di sebuah apartemen di San Francisco, Amerika Serikat pada 26 November 2024. Kepolisian setempat menyatakan bahwa kematiannya diduga akibat bunuh diri, dengan pemeriksaan medis tidak menemukan tanda-tanda adanya tindak kriminal.

Suchir Balaji, yang meninggalkan OpenAI pada Agustus 2024, telah secara terbuka mengkritik praktik perusahaan kecerdasan buatan tersebut dalam menggunakan materi berhak cipta yang diambil dari internet sebagai data pelatihan untuk chatbot AI mereka, ChatGPT. Praktik ini telah menjadi dasar dari sejumlah tuntutan hukum yang diajukan terhadap OpenAI.

Profil Suchir Balaji

Dikutip dari laman NDTV dan Business Standard, Suchir Balaji lahir dari keluarga India-Amerika, Suchir Balaji tumbuh di Cupertino, California. Ia dikenal sebagai anak yang sangat cerdas dan unggul dalam berbagai kompetisi pemrograman. Prestasinya mencakup peringkat ke-31 dalam ACM ICPC 2018 World Finals serta juara pertama dalam Pacific Northwest Regional dan Berkeley Programming Contests pada 2017.

Pada 2016, Balaji menjadi juara nasional US Open dan finalis kompetisi USACO. Ia juga memenangkan tempat ketujuh dalam tantangan "Passenger Screening Algorithm" yang disponsori TSA di Kaggle, dengan hadiah sebesar USD 100.000.

Dilansir dari laman Linkedin pribadinya, sebelum lulus kuliah, Balaji telah bekerja di berbagai perusahaan teknologi terkemuka seperti Scale AI, Helia, dan Quora. Pada 2020, ia bergabung dengan OpenAI, menjadi bagian dari gelombang lulusan Berkeley yang bekerja untuk perusahaan tersebut.

Perjalanan Karier di OpenAI

Selama empat tahun bekerja di OpenAI, Balaji berkontribusi dalam pengumpulan dan pengorganisasian data internet dalam jumlah besar untuk pengembangan ChatGPT. Pada awalnya, ia tidak memikirkan aspek legalitas penggunaan data ini. Namun, setelah ChatGPT dirilis pada akhir 2022, ia mulai mempertanyakan dampaknya terhadap internet, terutama penggunaan data berhak cipta.

Pada 2024, Balaji memutuskan untuk berhenti bekerja di OpenAI, mengungkapkan bahwa ia tidak lagi ingin berkontribusi pada teknologi yang menurutnya lebih banyak merugikan masyarakat daripada memberikan manfaat. Ia kemudian memfokuskan diri pada proyek-proyek pribadi.

Ironisnya, sehari sebelum kematiannya, nama Balaji muncul dalam dokumen pengadilan terkait tuntutan hukum terhadap OpenAI. Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa OpenAI akan memeriksa file miliknya sebagai bagian dari kasus hukum tersebut.

Setelah meninggalkan OpenAI, Balaji menjadi salah satu pengkritik vokal mengenai penggunaan data berhak cipta oleh perusahaan AI. Ia mengungkapkan bahwa model AI seperti ChatGPT sangat bergantung pada data yang diambil tanpa izin, yang menurutnya tidak berkelanjutan bagi ekosistem internet.

“Model generatif dirancang untuk meniru data online, sehingga dapat menggantikan hampir semua hal di internet, mulai dari berita hingga forum online,” ungkap Balaji dalam sebuah wawancara. Ia juga menyoroti masalah “hallucination,” di mana chatbot AI menghasilkan informasi yang salah atau sepenuhnya dibuat-buat.

Di situs pribadinya, Suchir Balaji menuliskan kekhawatirannya bahwa pelanggaran hak cipta selama pelatihan model AI dapat melanggar hukum jika tidak dilindungi oleh prinsip "fair use." Ia berpendapat bahwa model AI sering kali secara langsung bersaing dengan karya-karya berhak cipta yang menjadi sumber latihannya.

Pilihan Editor: Gebrakan OpenAI: ChatGPT Kini Bisa Merespons Pengguna Lewat Video Real Time

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus