Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Amerika Serikat menolak permohonan banding mantan raja narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman untuk meninjau kembali putusan tahun 2019 yang menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepadanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guzman, yang selama bertahun-tahun memimpin kartel Sinaloa yang bertanggung jawab atas ribuan kematian di Meksiko, telah mengajukan petisi habeas corpus – gugatan perdata yang digunakan untuk menilai apakah hukuman penjara sah – dan meminta perwakilan hukum dalam banding ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini mungkin merupakan tuntutan pidana yang paling terkenal pada dekade ini, dan dakwaan yang membuat pemohon divonis bersalah bisa saja mengakibatkan hukuman mati jika tidak sesuai dengan syarat ekstradisinya,” Hakim Brian Cogan, dari Distrik Timur New York, katanya dalam amar putusan menolak permohonan.
Putusan tersebut menolak argumen bahwa pembelaan Guzman tidak cukup mengeksplorasi tawar-menawar pembelaan dan mengutip bukti tersegel yang menunjukkan bahwa Guzman masih menguasai aset senilai miliaran dolar, meskipun aset tersebut bukan atas namanya sendiri.
Cogan, yang juga memimpin persidangan dan hukuman Guzman pada tahun 2019, menolak permintaan penasihat hukum, dengan mengatakan Guzman sudah mendapat bantuan dari Mariel Colon Miro, seorang pengacara yang dalam beberapa tahun terakhir mewakili Guzman dan istrinya.
Colon tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Hakim juga mempertanyakan dari mana Guzman memperoleh dana untuk membayar pengacaranya dan mengapa istrinya – yang dibebaskan dari penjara pada September – tidak memiliki akses terhadap asetnya.
Guzman, 66, menjalani hukuman seumur hidup di penjara Colorado yang dikenal sebagai "Alcatraz of the Rockies," di mana para tahanan ditahan di sel isolasi selama 23 jam per hari.
Setelah dua kali melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum di Meksiko, termasuk melalui terowongan sepanjang satu mil dari selnya, Guzman pada 2017 dideportasi ke Amerika Serikat dan dihukum atas tuduhan perdagangan narkoba pada 2019.
Kartel Sinaloa yang dipimpin Guzman tetap menjadi salah satu dari dua organisasi kriminal paling kuat di negara itu, bersama saingan utamanya, kartel Jalisco New Generation.
Sebuah faksi kuat dalam kartel Sinaloa kini dipimpin oleh empat putra Guzman, salah satunya juga telah diekstradisi ke Amerika Serikat.
REUTERS
Pilihan Editor: Kemlu Siapkan Rencana Kontingensi untuk Pasukan RI di Lebanon