Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selebritas, termasuk musisi Billie Eilish dan Finneas O’Connell, bintang Poor Things Mark Ruffalo, dan komedian Ramy Youssef, mengenakan pin merah di Academy Awards ke-96 untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi apa simbolisme di balik pin? Inilah yang diketahui tentang hal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa makna pin merah di Oscar?
Pin merah tersebut didistribusikan oleh Artists4Ceasefire, sebuah kelompok selebritas dan anggota industri hiburan yang secara kolektif menandatangani sebuah surat pada akhir Oktober yang meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meminta gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza. Desain pin menunjukkan lingkaran merah mengkilap dengan tangan dan hati berwarna hitam.
"Pin ini melambangkan dukungan kolektif untuk gencatan senjata yang segera dan permanen, pembebasan semua sandera dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk warga sipil di Gaza," kata Artists4Ceasefire dalam sebuah siaran pers.
"Belas kasihan harus diutamakan," tambahnya. Lebih dari 380 penandatangan termasuk Cate Blanchett, Ben Affleck, Jennifer Lopez dan Bradley Cooper.
“Kami meminta gencatan senjata segera dan permanen di Gaza,” kata aktor dan komedian Ramy Youssef kepada media AS. “Kami meminta keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina dan juga Anda tahu, pesan yang sangat universal, yaitu mari kita berhenti membunuh anak-anak,” tambahnya.
Sebelum upacara Minggu, pin merah terlihat di Grammy dan Directors Guild of America (DGA) Awards pada Februari. Saat itu, Ruffalo juga terlihat memakai pin tersebut.
“Kami tidak akan mengebom jalan menuju perdamaian, dan yang kami katakan hanyalah, apa salahnya memberi kesempatan pada gencatan senjata?” ucap Ruffalo di karpet merah DGA.
Secara terpisah, selama Golden Globe Awards pada Januari, beberapa bintang terlihat mengenakan pita kuning yang digunakan untuk menunjukkan dukungan terhadap para tawanan yang ditahan oleh Hamas.
Unjuk Rasa di Luar Dolby Theater
Di luar Dolby Theatre, kelompok-kelompok seperti Jewish Voice for Peace cabang Los Angeles mengangkat plakat dan meneriakkan gencatan senjata di Gaza, memblokir beberapa jalur lalu lintas.
Di antara para demonstran terdapat Anggota SAG-AFTRA untuk Gencatan Senjata, sebuah kelompok yang terdiri dari para pekerja.
Para demonstran mengatakan bahwa mereka berusaha untuk memastikan bahwa serangan Israel di kota Rafah, Gaza selatan, tidak diabaikan, bahkan di tengah kemewahan dan kemegahan malam itu.
Lebih dari 31.000 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini dalam lima bulan serangan militer Israel, yang telah memicu kekhawatiran akan risiko genosida dan kelaparan.
Menurut sebuah tulisan di X oleh Nicole Sperling, seorang reporter New York Times, protes-protes tersebut "menutup persimpangan jalan Highland dan Fountain, sebuah jalan utama".
"Academy mengirimkan mobil golf untuk mengambil para selebritas yang terjebak," tambahnya.
Sutradara dari drama Holocaust yang mengerikan The Zone of Interest juga menyumbangkan suaranya untuk tujuan tersebut, saat menerima Oscar untuk Film Internasional Terbaik.
"Semua pilihan kita dibuat untuk merefleksikan dan menghadapi kita di masa sekarang - bukan untuk mengatakan, 'Lihatlah apa yang mereka lakukan saat itu', melainkan 'lihatlah apa yang kita lakukan saat ini'," ujar sutradara film Jonathan Glazer. "Film kami menunjukkan ke mana arah dehumanisasi yang paling buruk. Hal itu membentuk semua masa lalu dan masa kini."
"Saat ini, kami berdiri di sini sebagai orang-orang yang menyangkal keyahudian mereka dan Holocaust yang dibajak oleh sebuah pendudukan yang telah menyebabkan konflik bagi begitu banyak orang tak berdosa, baik korban 7 Oktober di Israel maupun serangan yang sedang berlangsung di Gaza," ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah.
AL JAZEERA