Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

PM Jepang Minta Maaf Tak Sengaja Lewatkan Pidato Soal Bom Atom Hiroshima

PM Jepang meminta maaf karena melewatkan pidato pada peringatan jatuhnya bom atom Hiroshima.

6 Agustus 2021 | 15.00 WIB

Perdana Menteri baru Jepang, Yoshihide Suga, tiba di Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan, Selasa, 20 Oktober 2020 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Ia disambut langsung oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di tangga pesawat. Foto Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Perdana Menteri baru Jepang, Yoshihide Suga, tiba di Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan, Selasa, 20 Oktober 2020 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Ia disambut langsung oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di tangga pesawat. Foto Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meminta maaf karena secara tidak sengaja melewatkan bagian pidato pada peringatan jatuhnya bom atom Hiroshima 76 tahun lalu. Laporan media mengatakan Suga telah melewatkan satu halaman. Kesalahan itu diketahui ketika penyiar publik NHK berhenti menampilkan subtitle selama pidatonya pada upacara ulang tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kesalahan tersebut menarik perhatian karena kemeriahan acara yang diadakan setiap tahun untuk mengenang mereka yang tewas akibat ledakan bom atom Hiroshima. "Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta maaf karena melewatkan beberapa bagian pidato saya di upacara tersebut," kata Suga pada konferensi pers yang diadakan setelah upacara, Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kyodo News, bagian yang dilewati termasuk Jepang sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom Hiroshima serta misinya mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Suga juga sedang berada di bawah tekanan dari para kritikus akibat melonjaknya covid-19 karena Olimpiade Tokyo 2020. Dalam konferensi pers tersebut, ia mengatakan pemerintah tidak percaya melonjaknya infeksi Covid-19 karena Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo.

Pemerintah juga akan berdiskusi dengan penyelenggara Olimpiade tentang masalah penonton Paralimpiade setelah penutupan Olimpiade. Olimpiade dijadwalkan berakhir pada 8 Agustus sedangkan Paralimpiade dijadwalkan dimulai pada 24 Agustus.

Baca: Oleander, Bunga yang Bangkitkan Semangat Warga Jepang Usai Dibom AS

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus