Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polandia memulai jabatan di kepresidenan Dewan Uni Eropa setelah terlibat dalam cekcok diplomatik dengan Hongaria sehingga menggaris bawahi dalamnya perpecahan di tubuh Uni Eropa yang saat ini sedang menghadapi banyak tantangan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dibebani dengan perekonomian Eropa yang lesu, Uni Eropa saat ini juga harus menghadapi kembalinya presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada bulan ini. Trump kemungkinan akan memberlakukan tarif ekspor pada barang-barang asal Eropa karena dia ingin memprioritaskan Amerika Serikat atau terkenal dengan jargonnya America First.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan hanya itu, Uni Eropa juga menghadapi tantangan memburuknya hubungan dagang dengan Cina dan Rusia buntut dari perang Ukraina, di mana Prancis dan Jerman sedang disibukkan dengan pergolakan politik dalam negeri. Prancis dan Jerman adalah dua negara terbesar di Uni Eropa.
Di tengah situasi yang suram ini, Polandia berusaha memainkan perannya dengan membentuk kebijakan Eropa, khususnya dalam bidang keamanan.
“Jika Eropa tidak punya kekuatan, maka kami tidak akan bertahan. Ayo kita berkontribusi sehingga Eropa dan Polandia tidak harus membayar harga mahal untuk kebebasan, kekuatan dan kedaulatan. Ayo kita membuat Eropa kuat lagi,” kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Tuks meyakinkan akan mendukung Presiden Dewan Eropa Antonio Costa yang menekankan pentingnya terus melanjutkan dukungan ke Kiev.
“Tahun ini kami harus melanjutkan dukungan ke Ukraina sebanyak mungkin, selama mungkin untuk kemenangan yang komprehensif dan perdamaian abadi. Untuk itu, kami harus terus melihat pertahanna sebagai sebuah strategi prioritas bagi Uni Eropa,” kata Costa.
Tusk adalah mantan Presiden Dewan Eropa yang sebelumnya menjabat Ketua Partai Rakyat Eropa yang beraliran tengah-kanan. Dia juga dikenal sebagai sosok yang punya jaringan luas di panggung Uni Eropa.
Akan tetapi, saat banyak negara-negara Eropa menghadapi tingginya tekanan atas sejumlah isu, seperti bagaimana meningkatkan anggaran belanja bidang pertahanan, analisis Warsawa tidak mungkin berdiri sendiri (tanpa dukungan negara Eropa lainnya). Piotr Buras, Kepala Dewan Uni Eropa bidang hubungan luar negeri mengatakan tantangan dan kapasitas yang dihadapi Uni Eropa melampaui masa jabatan presiden
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Sulitnya Menemukan Tempat Ibadah Ramah Penyandang Disabilitas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini