Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung nasional untuk Presiden Ebrahim Raisi setelah kematiannya dalam kecelakaan helikopter pada Senin 20 Mei 2024. Ia juga mengukuhkan Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber sebagai penjabat presiden Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iran kini punya waktu maksimal 50 hari sebelum pemilihan presiden untuk memilih pengganti Raisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya mengumumkan lima hari berkabung di depan umum dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.
“…Mokhber akan mengurus lembaga eksekutif dan wajib mengatur bersama para pimpinan legislatif dan yudikatif untuk memilih presiden baru dalam waktu paling lama 50 hari,” ujarnya.
Menurut Pasal 131 konstitusi Iran, sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen dan ketua pengadilan harus mempersiapkan jalan bagi pemilihan presiden baru.
Mokhber, seperti Raisi, dipandang dekat dengan Khamenei, yang memegang keputusan terakhir dalam segala urusan negara. Mokhber menjadi wakil presiden pertama pada 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.
Beberapa jam sebelumnya, tiga cabang pemerintahan Iran mengadakan pertemuan luar biasa, dengan Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber mewakili cabang eksekutif setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter, kata televisi pemerintah.
“Kami akan mengikuti jejak Presiden Raisi dalam memenuhi tugas yang diberikan tanpa gangguan apa pun,” kata Mokhber.
Tiga cabang yang dimaksud televisi pemerintah Iran adalah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Jika seorang presiden meninggal saat menjabat, konstitusi Republik Islam menyatakan bahwa wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut untuk masa jabatan sementara selama 50 hari, dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi, yang memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara di Iran.
Pilihan Editor: Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim
REUTERS