Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Profil Luiz Lula Da Silva, Presiden Brasil yang Sebut Israel Lakukan Genosida

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam Israel dan menyebut seranggan mereka terhadap Gaza sebagai genosida.

28 Februari 2024 | 09.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam Israel dan menyebut seranggan mereka terhadap Gaza sebagai genosida. Melansir dari Antara, ia juga menyamakan peristiwa itu dengan tindakan holocaust oleh pemimpin Nazi Adolf Hitler.

"Apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina bukannya belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Itu telah terjadi ketika Hitler memutuskan membunuh orang-orang Yahudi,” kata Lula kepada wartawan di Addis Ababa, di sela-sela pertemuan puncak Uni Afrika.

"Itu bukan perang tentara melawan tentara. Itu adalah perang antara tentara yang sangat siap dengan perempuan dan anak-anak,” lanjutnya.

Israel kemudian mengkritik Lula karena menyamakan perang Israel di Jalur Gaza dengan Holokaus terhadap Yahudi oleh Hitler.

Pasca komentarnya terhadap Israel, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Blinken akhirnya turun tangan. Ia kemudian menemui Lula pada Rabu 21 Februari 2024 di Brazil.

Pihak Paman Sam menyatakan tidak setuju dengan komentar Lula. “Kami sudah cukup jelas bahwa kami tidak percaya bahwa genosida telah terjadi di Gaza,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, Selasa 20 Februari 2024, ketika ditanya tentang pernyataan tersebut.

“Membahas keterlibatan AS dalam konflik di Gaza, termasuk kerja sama mendesak dengan mitra untuk memfasilitasi pembebasan semua sandera dan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan serta meningkatkan perlindungan bagi warga sipil Palestina,” sebut Departemen Luar Negeri AS.

Selain itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mattew Miller bilang bahwa Blinken juga berterima kasih kepada Lula atas partisipasi Brazil dalam proses Formula Perdamaian Ukraina. 

Profil Luiz Lula da Silva

Nama lengkap Lula adalah Luiz Inacio Lula da Silva. Ia lahir pada 27 Oktober 1945, di Garanhuns, Brasil. Ibunya adalah seorang penjahit dan ayahnya adalah seorang buruh tani. 

Semasa kecil, Lula pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu, pedagang kaki lima, dan pekerja pabrik. Lula bekerja di sebuah pabrik sampai tahun 1972. Dia lalu meninggalkan pekerjaannya untuk terjun ke  serikat buruh.  

Awal ia terlibat dalam politik disebabkan kurangnya perwakilan politik dari kelas pekerja. Pimpinannya sekarang akan menjadi masa jabatan presiden ketiga baginya setelah sebelumnya memerintah Brasil selama dua periode berturut-turut antara 2003 dan 2010.

Dia terpilih sebagai Presiden Serikat Pekerja Logam pada 1975. Dalam kapasitas ini, dia menentang kebijakan ekonomi rezim militer Brasil saat itu dan mengkampanyekan hak-hak pekerja.

Lula mendirikan Partai Buruh dan pertama kali mencalonkan diri untuk jabatan politik di 1982. Lula adalah Presiden Brasil pertama yang berasal dari latar belakang pekerja. Dia juga orang pertama yang tidak mengenyam pendidikan formal tinggi. 

Latar belakang Lula pada awalnya membuat sejumlah elit negara itu, gelisah, tetapi juga menarik bagi banyak orang. 

Sebelum pemerintahan pertamannya, Lula memimpin upaya nasional untuk mendukung pemilihan langsung presiden, mengorganisir demonstrasi massa di ibu kota negara bagian pada 1983-1984. Hingga pada tahun 2002, Lula sedikit memperluas dukungan untuk bisnis

Masa jabatannya yang kedua kali, 2003-2011, ia berhasil membawa Brasil keluar dari kemiskinan dan meningkatkan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Lula melanjutkan program IMF yang dimulai di bawah pendahulunya, namun ia juga memperkenalkan skema baru. Salah satu skema yang diakui secara internasional adalah Programa Bolsa Família (PBF). 

PBF adalah skema transfer tunai bersyarat (CTT) yang memberikan uang tunai kepada keluarga Brasil setelah memenuhi persyaratan tertentu. 

Skema ini terbukti sangat berdampak. Bersama dengan skema Pensiun Sosial, ini menyumbang penurunan 58 persen dalam kemiskinan ekstrem, 30 persen penurunan kemiskinan, dan 41 persen penurunan ketidaksetaraan antara 2004. Menurut Bank Dunia, skema PBF meningkatkan kehadiran remaja di sekolah menjadi 91 persen.

Lula digantikan sebagai Presiden Brasil oleh Kepala Stafnya Dilma Rousseff. Selama masa jabatan kedua Rousseff, sebuah skandal korupsi menyelimuti pemerintahannya, dia dan Partai Buruh Lula, serta Lula sendiri.

Pada 2016, Lula juga dituduh melakukan pencucian uang. Rumahnya digerebek dan dia diinterogasi. Dalam setahun, dia, istrinya, dan enam orang lainnya menghadapi enam kasus korupsi.

Pada 2017, Lula divonis bersalah dan divonis 10 tahun penjara. Totalnya ia berada 580 hari di penjara.

Kini, di usia 77 tahun, Lula kembali terpilih sebagai presiden Brasil yang baru dengan mengalahkan lawannya, Jair Bolsonaro. Lula mendapatkan 50,9 persen suara, melawan Jair Bolsonaro yang mendapatkan 49,1 persen suara. 

DEWI RINA CAHYANI | DEWI RINA CAHYANI

Pilihan Editor: Samakan Serangan Israel dengan Holokaus, Presiden Brasil Kena Persona Non-Grata

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus