Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Qadhafi Datang,Rrujuk Datang

Pemimpin Libya Muammar Qadhafi berkunjung ke Mesir. Dua hari kemudian ganti Presiden Mesir Husni Mubarak berkunjung ke Libya. Mengawali perubahan hubungan Mesir-Libya. Mereka akan membuka kedubes.

28 Oktober 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN baju sutera hitam, celana cokelat muda, dan topi cokelat tua, Muammar Qadhafi menemui Presiden Mesir Husni Mubarak, Senin pekan lalu. Gaya pakaian yang terhitung tak mencolok dibandingkan gaya pakaian pemimpin Libya itu bila berkunjung ke luar negeri, seperti mengisyaratkan, ada yang serius hendak ia bicarakan di Mesir. Dan benar. Kunjungan pertama Qadhafi selama 16 tahun belakangan ini mengawali perubahan hubungan Mesir-Libya. Lewat perjalanan darat 200 km dari perbatasan kedua negara, Qadhafi membuktikan bahwa zaman koeksisitensi damai menular juga ke Afrika Utara. Bila kunjungan ini memang penting, itu terbukti dua hari kemudian ganti Presiden Mesir Husni Mubarak berkunjung ke Tripoli. Padahal, sambutan yang lazim diadakan di Mesir bila seorang kepala negara asing berkunjung, kali itu tak diadakan. Tak ada spanduk dan poster-poster selamat datang, juga tak ada rakyat Mesir yang mengibar-ngibarkan bendera kecil kedua negara di Sepanjang jalan. Tapi bahwa kunjung-mengunjung itu memang penting diumumkan oleh Menteri Penerangan Mesir Safwat el-Sherif tak lama setelah kunjungan balasan Mubarak. Yakni, kata el-Sherif, kedua pihak setuju membuka perwakilan diplomatik. Mesir akan membuka kedutaan di Tripoli, dan Libya akan membuka biro rakyat di Kairo. Padahal, sehari sebelum Mubarak membalas kunjungan Qadhafi, pihak Departemen Luar Negeri AS memperingatkannya secara halus agar ia berhati-hati terhadap Qadhafi. AS tetap beranggapan, pemimpin Libya itu otak kegiatan terorisme internasional. Tapi rupanya Mesir kini melihat Timur Tengah secara lain. Dahulu, di bawah Anwar Sadat, 1979, negeri ini berani melakukan yang kala itu bisa disebut terobosan politik -- persetujuan damai dengan Israel -- dan menanggung risiko dikucilkan negara-negara Arab. Bahkan markas besar Liga Arab dipindahkan dari Kairo ke Tunis. Ada tiga negara yang berusaha keras agar Mesir dikucilkan: yakni Libya, Syria, dan Aljazair. Keterkucilan Mesir makin jelas karena dalam Perang Teluk Mesir berpihak kepada Irak, sedangkan Aljazair, Libya, dan Syria mendukung Iran. Tapi secara politis dan ekonomis Negeri Piramid itu tetap kuat. Dukungan Barat, terutama Amerika, yang menyodorkan bantuan ekonomi dan militer, menyebabkan pengucilan itu tak banyak artinya. Mungkin karena tak efektifnya isolasi terhadap Kairo itu, sejak 1987 mulai banyak negara Arab memulihkan hubungan dengan Mesir. Hanya Libya, dengan dalih wilayah padang pasir Mesir sebenarnya milik dia karena banyak penduduk di situ memilik KTP Libya, terus menentang Mesir. Tapi kemudian, mungkin karena Qadhafi yang temperamental itu berubah lunak, dan karena dalam Konperensi Liga Arab di Kasablanka, Mei lalu, Mesir diterima kembali dalam Liga Arab, Libya pun menjalin diplomasi kembali. Bahkan dalam pembicaraan dengan Mubarak pekan lalu wilayah padang pasir barat tak disebut-sebut lagi. "Tanah Arab adalah tanah Arab," kata Qadhafi. Maksud dia apakah wilayah itu di bawah Mesir atau Libya tetap saja itu tanah Arab. Yang bisa cepat disimpulkan dengan rujuknya Mesir-Libya adalah makin kompaknya Liga Arab. Ini juga berarti makin kuatnya dukungan untuk negara Palestina. Ditambah dengan kenyataan berhentinya perang Iran-Irak berubahnya Iran lebih moderat setelah meninggalnya Khomeini munculnya cara perjuangan baru rakyat Palestina di wilayah pendudukan, yakni dengan intifadah Timur Tengah rupanya sedang menyiapkan satu wajah yang lain. ADN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus