Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan wakil presiden AS di masa presiden Barack Obama, Joe Biden mengatakan, rasisme dan supremasi kulit putih di AS sudah melembaga yang merupakan masalah manusia berkulit putih terhadap mereka berkulit berwarna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Orang kulit putih menjadi alasan kami memiliki rasisme terlembagakan. Rasisme selalu ada di Amerika. Supremasi putih selalu ada, mereka masih nyata," kata Biden kepada sekelompok jurnalis dalam wawancara 90 menit di kantornya di Washington, Selasa, 26 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini nyata. Ada di sana dan satu-satunya cara, dari pendiri negara ini hingga hari ini, adalah anda bersepakat dengan itu dan menyerangnya. Anda mengeksposnya. Anda mempermalukannya. Anda membawa orang ke penjara ketika mereka terlibat sesuatu yang ilegal ketika mereka melakukan itu. Dan dari semua itu, anda mengatakan itu kepada anak-anak kita," ujar Biden, seperti dilaporkan Politico dan AP, 27 Agustus 2019.
Biden kemudian memperingatkan:"Diam berarti terlibat."
Biden, kandidat presiden AS dalam pemilihan presiden atau pilpres 2020 mengkritik presiden Donald Trump yang mengatakan di sana ada manusia sangat baik berada di dua sisi bentrokan, sesuatu yang berubah jadi fatal.
Biden mengatakan, kejahatan ujaran kebencian telah meningkat di masa pemerintahan Trump dan presiden telah disalahkan karena mendorong supremasi kulit putih dengan retorikanya.
Kandidat presiden dari partai Demokrat ini mengatakan dirinya tidak pernah merasa tidak nyaman berada di komunitas kulit hitam. Dia juga lebih menyukai jika pasangannya nanti dalam pilpres 2020 seorang wanita kulit hitam. Biden memastikan dalam pemerintahannya nanti tidak ada toleransi bagi supremasi kulit putih.