Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Amsterdam secara resmi mengumumkan rencana merelokasi kawasan red light district yang terkenal dengan citranya yang kurang baik menjadi Erotic Center. Rencana ini bagian dari proposal untuk menghilangkan image buruk kawasan itu dan mengurangi jumlah turis di area tersebut serta tindak kriminal di sekitar wilayah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Femke Halsema pada Senin, 18 Desember 2023, mengatakan Europa Boulevard yang berlokasi di selatan Amsterdam telah diidentifikasikan sebagai 'lokasi paling cocok' untuk Erotic Center. Halsema dikenal sebagai sosok yang sudah lama mengkritisi kawasan red light district atau yang warga lokal menyebutnya sebagai De Wallen. Di kawasan red light district, para pekerja seks berdiri di bawah lampu neon menunggu konsumen.
"Pilihan untuk relokasi ini akan diserahkan pada dewan kota awal tahun depan," kata Halsema, yang memperkirakan akan membutuhkan waktu hingga tujuh tahun hingga proses relokasi tersebut benar-benar rampung.
Lokasi Europa Boulevard dekat dengan kawasan bisnis Amsterdam dan area ini bukan satu-satunya pilihan untuk relokasi red light district, namun total ada tiga opsi. Di Europa Boulevard diperkirakan bisa dibangun hingga 100 kamar untuk para pekerja seks. Dalam konstitusi Amsterdam sebagai Ibu Kota Belanda, prostitusi adalah hal yang legal, namun hanya boleh di tempat-tempat tertentu dan harus menggunakan izin.
Masih belum jelas berapa banyak pekerja sex yang boleh 'beroperasi' di Kota Amsterdam. Namun media lokal mewartakan di kawasan red light district saja, saat ini sudah ada sekitar 250 'toko' yang aktif.
"Jendela Erotic Center hanya akan dipajang di dalam gedung (bukan dipinggir jalan). Ini agar kami bisa mencegah turis yang sekadar ingin lihat-lihat dan menjauhkan dari kelompok-kelompok yang mengganggu," demikian keterangan otoritas Amsterdam.
Rencana relokasi red light district dilakukan di tengah upaya Amsterdam mentransformasi image sebagai pusat pesta di Eropa. Rencana ini, dikritisi oleh para pekerja sex, warga sekitar dan pemilik usaha di arae yang akan menjadi Erotic Center.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Vladimir Putin Siap Bicara soal Masa Depan Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini