Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong kelompok lima negara MIKTA agar semakin berperan dalam mengatasi tantangan global dan menguatkan kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan dan tata kelola global. Sebab Retno menilai MIKTA yang beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia memiliki peran penting mengimplementasikan Pakta Masa Depan (Pact of the Future) yang baru disahkan dalam KTT untuk Masa Depan (Summit of the Future) PBB pada Minggu, 22 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Banyak pihak kini mempertanyakan relevansi dari dokumen-dokumen PBB karena terlalu besarnya gap antara komitmen dan implementasi. MIKTA dapat berperan penting dalam menjembatani gap tersebut,” ucap Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri MIKTA di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Selasa, 24 September 2024, waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan menjelaskan Retno mengingatkan para menteri luar negeri di MIKTA bahwa multilateralisme tak hanya harus bertahan, tapi juga harus memberi manfaat bagi masyarakat dunia. Untuk itu, Retno mengajak MIKTA menguatkan kerja sama dalam memperbaiki tata kelola global dan memperjuangkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang masih memiliki kesenjangan besar antara target dan implementasi aktualnya saat ini.
“Pada SDG 6 misalnya, 60 persen dari target berjalan sangat stagnan. Kita harus persempit kesenjangan implementasi ini”, ucap dia.
Retno juga mendorong MIKTA untuk terus memperhatikan isu kemanusiaan dan konflik global serta berusaha bertindak aktif mengatasi masalah-masalah tersebut. Retno menyerukan supaya negara-negara bersatu dalam menghentikan kekejaman kemanusiaan yang dilakukan Israel tak hanya di Palestina namun juga meluas ke Lebanon.
“Kita tidak boleh biarkan Lebanon menjadi Gaza baru,” kata dia.
Retno menyayangkan terjadinya kampanye negatif terhadap UNRWA di tengah konflik tersebut. Untuk itu, Retno mengapresiasi dan mendukung anggota MIKTA lainnya, Australia, yang berinisiatif membina Pernyataan Bersama terkait Perlindungan bagi Pekerja Kemanusiaan di Wilayah Konflik. Sejawat mitra MIKTA juga secara khusus didorong Retno untuk berkolaborasi mendukung pemenuhan hak-hak perempuan di Afghanistan, termasuk hak atas akses pendidikan dan pekerjaan.
Pilihan editor: Retno Marsudi Serukan Perlindungan Efektif bagi Relawan Kemanusiaan di Wilayah Konflik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini