Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua rumah sakit di Gaza utara, salah satunya RS Indonesia terancam tutup di tengah kekurangan bahan bakar yang parah. "Rumah Sakit Indonesia menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah, yang mengancam akan menghentikan layanan medis sepenuhnya jika Israel terus mencegah masuknya bahan bakar, yang menyebabkan pasien berisiko meninggal dunia," kata Direktur RS Indonesia Mourwan Sultan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan unit perawatan intensif rumah sakit telah mencapai kapasitas maksimumnya, bangsal sudah dipenuhi pasien sakit kritis termasuk 10 orang yang mengandalkan ventilator. "Ruang operasi terus beroperasi tanpa henti sepanjang waktu," katanya. "Jika Israel terus memblokir pengiriman bahan bakar, layanan medis bisa terhenti total, yang dapat mengakibatkan kematian pada pasien-pasien ini."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara juga memperingatkan akan menghentikan operasinya dalam waktu 48 jam karena kekurangan bahan bakar. "Hal ini menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kehidupan banyak pasien dan korban luka yang saat ini tengah menjalani perawatan," kata pihak rumah sakit dalam sebuah pernyataan.
Peringatan ini muncul di tengah krisis parah yang dihadapi fasilitas perawatan kesehatan di Jalur Gaza, diperburuk oleh perang Israel yang sedang berlangsung. Israel melakukan pengepungan yang semakin ketat di Gaza utara dan tak mengizinkan masuknya bahan bakar, obat-obatan, serta pasokan medis penting.
Perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 41.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 94.800 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlanjut di daerah kantong itu telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.
Pada Minggu malam, militer Israel kembali memerintahkan warga Palestina di lingkungan Beit Lahiya, Gaza utara, untuk mengungsi setelah roket menghantam kota Ashkelon, Israel selatan. Juru bicara militer merilis peta yang menandai area yang telah diblok. Militer sebelumnya mengatakan bahwa salah satu roket berhasil dicegat dan roket lainnya jatuh ke laut.
ANADOLU | AL JAZEERA
Pilihan editor: Paus Fransiskus Diminta Bahas Pelecehan Seksual Uskup Belo di Timor Leste