Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia, cintaku (atau linso dengan 3 ...

Bantuan uni soviet kepada vietnam, dan kerjasama antar kedua negara tersebut. ungkapan kerjasama tercermin dalam musik tarian rakyat vietnam yang dihadiri separuh orang rusia.

14 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"LINSO, Linso datang." Kata-kata seperti itu akan setiap kali terdengar ke mana pun anda pergi ke Vietnam, kecuali di Hanoi dan Ho Chi Minh City. Anak-anak kampung di daerah pedesaan, sekitar 100 km di luar Hanoi, dalam sekejap telah mengerubungi sebuah mobil Volga yang ditumpangi tamu Indonesia begitu kendaraan tersebut berhenti. "Linso," kata seorang remaja sembari mengetuk-ngetuk kaca mobil. Memasukkan telunjuk kanannya ke dalam mulut, pemuda yang setengah bugil itu memberi isyarat agar diberi rokok. Dan Linso, yang tak lain berarti orang Rusia, memang amat populer di Vietnam. Demikian populernya mereka sehingga setiap orang yang kulitnya putih, pastilah disebut Linso: Ini rupanya pernah membuat jengkel seorang diplomat Barat. "Negeri kami selalu ingin membantu Vietnam, tapi saya keberatan kalau disebut Linso," katanya. Tapi betapa pun besarnya bantuan dari Barat itu, pastilah akan jauh di bawah yang datang dari Uni Soviet. Banyak yang menyebutkan Rusia telah membantu US$ 3 juta dalam sehari. Ada juga yang memperkirakan kredit yang mengalir dari Soviet itu mencapai US$ 6 juta (Rp 3,7 milyar lebih), termasuk untuk mengongkosi tentara Vietnam di Kampuchea yang ditaksir antara 150. 000 - 200.000 orang. Juga di Laos, yang menurut beberapa sumber berjumlah 50.000 orang. Berapa jumlah orang Rusia di Vietnam, tak ada yang bersedia menjawab secara pasti. Kedutaan Besar Rusia, dikelilingi tembok tinggi, tak begitu jauh dari Lapangan Ba Dinh, yang menghadap mosoleum Ho Chi Minh, tak ubahnya bagaikan sebuah Kremlin kecil: mulai dari rumah kediaman Dubes, para staf dan perkantoran, sampai fasilitas olahraga, semuanya terpusat di kompleks yang luas itu. Tempat lain adalah Hotel Thang Loi. Di hotel buatan Kuba itu juga banyak dihuni orang Rusia. Mereka, seperti diakui seorang Hongaria yang tinggal di hotel tiga tingkat paling mewah di Hanoi itu, lebih suka bergaul dengan sesamanya. "Mereka juga tak banyak bergaul dengan orang Vietnam," kata seorang pegawai hotel yang pandai bicara Rusia. Kesenangan untuk berkumpul antar.mereka sendiri seperti orang Jepang itu juga nampak di Ho Chi Minh City, dulu Saigon. Hotel Caravelle yang di zaman rezim Thieu paling eksklusif, kini boleh dibilang diborong warga Rusia. "Kurang lebih 300 orang Rusia tinggal di situ," kata seorang di sana. Malam itu, 17 Oktober lalu, misal nya, iring-iringan sembilan bis merk Robur meninggalkan Hotel Caravelle yang kini sudah berganti nama, membawa turis Soviet berkeliling kota. Di Ho Chi Minh City itu pula konon terdapat sebuah kompleks perumahan mewah untuk para ahli dan penasihat militer dari Soviet. Toh Vietnam nampaknya keberatan kalau Uni Soviet memiliki pangkalan di negerinya. Sebuah kapal perang Soviet telah singgah di pelabuhan kota Hue pertengahan bulan lalu. Beberapa sumber Barat di Hanoi menafsirkan kedatangan kapal perang mutakhir itu, dan rombongan angkatan laut Sovietnya yang dipimpin seorang admiral, sebagai pembuka jalan akan adanya pangkalan asing. Tapi seorang pejabat Deplu Vietnam membantahnya. "Itu tidak mungkin. Kami meman amat dekat dengan Soviet dan menyambut kedatangan kapal perang itu. Tapi itu tak ada hubungannya dengan pangkalan Soviet," katanya. Memang belum ada bukti yang kuat bahwa Soviet sudah membuka pangkalan di Vietnam. Tapi kebaikan hati mereka tidak berarti tanpa syarat. Sebuah sumber yang mengetahui mengatakan buah-buahan dari Vietnam itu banyak juga yang "diekspor" ke Soviet, terutama buah nanas. Terakhir terbetik berita manusia pun sudah dikirim ke Rusia. "Banyak orang-orang Vietnam yang mencari pengalaman di Soviet. Mereka kebanyakan adalah para pekerja pabrik, " kata seorang di Hanoi. Sebuah sumber asing di Hanoi membenarkan adanya pengiriman besar-besaran orang-orang Vietnam ke Soviet. "Kabarnya mereka itu semacam pekerja tamu (gastarbeiter) yang biasanya terdiri dari buruh-buruh kasar," katanya. Informasi yang diperoleh sumber tersebut mungkin ada benarnya. Minh Ky Dang, sekretaris kaum pengungsi Vietnam di Negeri Belanda mengaku telah menerima laporan sebanyak setengah juta orang Vietnam telah diterbangkan ke Rusia dan Bulgaria. Sumber-sumber pemerintah di Hanoi, menurut Minh Ky Dang, menjelaskan mereka itu tediri dari kaum sukarelawan yang ingin bekerja di daerah industri Siberia dan Bulgaria. "Tapi, nyatanya, sebagian besar buruh itu adalah bekas tahanan yang menghuni apa yang disebut kamp-kamp reedukasi, yang dikirim ke sana sebagai imbalan bantuan ekonomi dan persenjataan yang besar yang diterima Hanoi dari Uni Soviet," kata Dang seperti dikutip koran South China Morning Post pekan lalu. Seorang diplomat Jerman Timur dikabarkan telah menggebrak meja, ketika salah seorang rekannya dari Eropa Timur bertanya tentang eksodus manusia itu. "Tidak ada yang bebas tanpa ikatan," begitu ia dikutip. Selain Bulgaria, maka Jerman Timur terkenal amat dekat dengan Uni Soviet. Tapi seberapa jauh kebenaran berita itu, entahlah. Bagaimanapun, seperti dikatakan PM Pham Van Dong, . . . kerjasama menyeluruh dengan ni Soviet adalah beleid utama Vietnam" (lihat wawancara). Salah satu dari ungkapan kerjasama yang mesra itu tercermin dalam sebuah acara musik dan tarian rakyat Vietnam di gedung opera Ho Chi Minh City. Dalam ruangan sejuk yang lebih separuh dihadiri penonton Rusia, penyanyi tenar Hong Van, 30 tahun yang cantik itu membawakan lagu bernama: Sebuah tiket ke Rusia, yang mendapat keplok luar biasa. Lalu tiga penyanyi amatir, pakai lengan panjang dan berdasi, membawakan lagu berjudul: Rusia Cintaku. Dan hadirin memintanya untuk diulang lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus