Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Panggil Utusan Moldova Soal Dugaan Tampung Jet Tempur F-16 untuk Ukraina

Rusia pada Selasa mengumumkan memanggil kuasa usaha Moldova atas laporan akan menjadi tuan rumah jet tempur F-16 yang dikirim oleh Barat ke Ukraina.

14 Agustus 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa mengumumkan memanggil kuasa usaha Moldova atas laporan media yang mengklaim bahwa Chisinau akan menjadi tuan rumah jet tempur F-16 yang dikirim oleh Barat ke Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Alexandru Chetraru diberitahu tentang “keprihatinan serius” negaranya atas pemberitaan di media.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam konteks ini, perhatian Kuasa Usaha tertuju pada militerisasi yang sedang berlangsung di Moldova dan diadakannya latihan gabungan angkatan bersenjata negara itu dengan kontingen negara-negara anggota NATO,” kata pernyataan itu.

Lebih lanjut dikatakan bahwa dugaan tindakan ini bertentangan dengan netralitas Moldova, yang dinyatakan secara konstitusional, selain kewajiban Chisinau di bawah Persemakmuran Negara-Negara Merdeka.

Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa tindakan tersebut berdampak negatif terhadap penyelesaian masalah wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova, serta melemahkan keamanan Moldova sendiri, yang menurut pernyataan tersebut merupakan tempat tinggal sejumlah besar warga Rusia.

“Pihak Moldova diminta untuk secara ketat mematuhi status netralnya, yang merupakan dasar kenegaraan Republik Moldova, dan tidak mengambil langkah-langkah yang dapat berkontribusi pada eskalasi krisis Ukraina, untuk menunjukkan keterlibatan Chisinau di dalamnya dan memiliki dampak yang merusak pada situasi di sekitar Transnistria,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menolak pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Moldova dan menyebutnya “tidak dapat dipertahankan dan tidak benar.”

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Moldova membantah bahwa mereka menampung senjata dan peralatan militer yang ditujukan ke Ukraina, dan mengatakan bahwa lembaga-lembaga negara tersebut akan terus mematuhi prinsip netralitas.

“Satu-satunya negara yang secara ilegal menyimpan pasukan dan amunisi di wilayah Republik Moldova tanpa persetujuan pihak berwenang adalah Federasi Rusia,” lanjutnya.

Hubungan antara Rusia dan Moldova, bekas republik Uni Soviet, telah memburuk sejak 2003 dan benar-benar terdegradasi sejak Maia Sandu yang pro-Barat terpilih sebagai presiden pada 2020.

Kecaman Sandu terhadap “operasi militer khusus” Rusia di negara tetangga Ukraina semakin meningkatkan ketegangan. Dia secara terbuka menuduh Moskow berusaha mengatur pemecatannya dan “menggoyahkan” Moldova. Rusia membantah klaim tersebut.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus