Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan atom Rusia, Rosatom, merilis video bom nuklir era Uni Soviet Tsar Bomba, yang merupakan ledakan bom nuklir terbesar yang pernah dicatat sejarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video yang sebelum diklasifikasikan sebagai rahasia negara dirilis Rosatom untuk memperingati 75 tahun industri nuklir Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tsar Bomba adalah bom hidrogen yang diuji coba di pulau terpencil Kutub Utara, Novaya Zemlya, pada 30 Oktober 1961. Ledakan ini menghasilkan ledakan terbesar yang pernah dibuat oleh manusia atau setara dengan 50 megaton TNT, menurut laporan Sky News, 27 Agustus 2020.
Video tersebut menunjukkan ledakan besar dari berbagai sudut dan jarak, serta menunjukkan persiapan sebelum peluncuran bom.
Pesawat pengebom Uni Soviet yang menjatuhkan Tsar Bomba harus dilapisi dengan cat putih reflektif untuk melindunginya dari radiasi ledakan.
Bom tersebut juga dijatuhkan dengan parasut yang sangat besar untuk memungkinkan pesawat memiliki waktu untuk terbang menjauhi lokasi ledakan.
Film dokumenter berdurasi 40 menit yang diterbitkan oleh Rosatom pada 20 Agustus dikenal "Product 202", menurut Sputnik.
Bom hidrogen "Product 202" lantas mendapat julukan Tsar Bomba atau Raja dari Segala Bom karena besarnya ukuran dan kekuatan bom.
Sebagai perbandingan, ledakan bom terbesar yang dibuat oleh Amerika Serikat adalah uji coba Castle Bravo pada 1952 dengan kekuatan 22 megaton. Dan sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima adalah 22 kiloton. Dengan kata lain, Tsar Bomba memiliki kekuatan 1,325 kali lebih besar daripada bom nuklir buatan Amerika Serikat atau ribuan kali lebih kuat daripada bom Hiroshima.
"Kekuatan dahsyat Tsar Bomba berasal dari fusi nuklir, reaksi energi yang sama yang diproduksi oleh matahari," menurut Sputnik mengutip film dokumenter Rosatom.
Tsar Bomba dikirim ke wilayah utara dengan gerbong kereta, di mana bom itu tiba di Pangkalan Udara Olenya, tepat di selatan Murmansk.
Tidak lama setelah ledakan, ilmuwan Soviet terlihat terbang ke lokasi ledakan dengan helikopter, beberapa di antaranya bahkan berjalan di sekitar daerah tersebut tanpa alat pelindung. Panas dari ledakan telah mencairkan sebagian besar salju di kawasan uji coba, yang hanya berjarak 1.900 km dari Kutub Utara.
Gelombang kejut ledakan Tsar Bomba sangat besar, menyebabkan struktur kayu dan jendela pecah yang berjarak ratusan kilometer pecah.
Beruntung, Product 202 alias Tsar Bomba tidak pernah digunakan dalam konflik dan bom dengan kekuatan serupa juga tidak pernah dibuat lagi, meskipun Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev sesumbar Uni Soviet memiliki desain Tsar Bomba lain yang secara teknis memiliki ledakan dua kali lebih besar.
Sumber: