Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Sebut Negara-negara Barat Iri dengan Ekspansi BRICS

BRICS telah menyumbang 35,6 persen produk domestik bruto (PDB) global, sedangkan G7 menyumbang 30,3 persen.

6 Maret 2024 | 08.00 WIB

Para menteri luar negeri negara-negara BRICS berfoto bersama dengan perwakilan dari Afrika dan negara-negara Selatan pada pertemuan puncak di Cape Town, Afrika Selatan, 2 Juni 2023. BERPESTA. TIDAK ADA RESELLER. TIDAK ADA ARSIP. KREDIT WAJIB.
Perbesar
Para menteri luar negeri negara-negara BRICS berfoto bersama dengan perwakilan dari Afrika dan negara-negara Selatan pada pertemuan puncak di Cape Town, Afrika Selatan, 2 Juni 2023. BERPESTA. TIDAK ADA RESELLER. TIDAK ADA ARSIP. KREDIT WAJIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengklaim negara-negara Barat iri dengan ekspansi Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan (BRICS), dan blok tersebut telah melampaui kelompok G7 dalam hal paritas daya beli. Hal tersebut disampaikan Yury Ushakov, asisten kebijakan luar negeri presiden Rusia dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia TASS pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Menurut Ushakov, BRICS telah menyumbang 35,6 persen produk domestik bruto (PDB) global, sedangkan G7 menyumbang 30,3 persen. Dia menilai situasi akan semakin menguntungkan BRICS pada 2028, dengan angka 36,6 persen berbanding 27,8 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 
Dia membeberkan data yang menunjukkan pangsa kolektif negara-negara anggota BRICS dalam perekonomian global yang mencapai US$58,9 triliun (Rp927 kuadriliun). BRICS juga mencakup lebih dari satu pertiga lahan kering di bumi sebanyak 36 persen, 45 persen populasi dunia sebanyak 3,6 miliar, lebih dari 40 persen produksi minyak, dan sekitar seperempat ekspor barang dunia, menurut data yang dia kutip.

 


“Prestise yang tinggi dan peran konstruktif BRICS yang sangat serius dalam perekonomian dan politik dunia tentu saja menarik perhatian negara-negara lain, yang mulai menunjukkan keinginan untuk bergabung dalam kegiatan asosiasi tersebut dengan satu atau lain cara,” katanya. 


 
Ushakov mengatakan Banyak yang memandang BRICS sebagai prototipe multipolaritas. Artinya BRICS dipandang sebagai sebuah struktur yang menyatukan Dunia Selatan dan Timur berdasarkan prinsip kesetaraan, kedaulatan, dan saling menghormati.
 


Ketika ditanya wartawan tentang sikap negara-negara Barat terhadap BRICS dan apakah mereka tertarik bergabung, Ushakov berkata “semuanya sudah cukup jelas”.
 


“Mereka tentu saja tidak senang melihat otoritas dan pengaruh BRICS semakin meningkat. Jujur saja - mereka sangat iri dengan ekspansi BRICS, dan juga fakta bahwa negara-negara Mayoritas Global ingin bersatu lebih erat untuk bekerja sama dalam platform BRICS,” ucapnya.


 
Menurutnya, BRICS mempunyai lawan yang bertekad untuk menghambat proses menciptakan tatanan dunia baru. Dia pun menegaskan BRICS tidak bersaing dengan siapa pun, juga tidak menantang siapa pun. Sebab ini bukan asosiasi anti-Barat.


 
TASS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus