Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sebelum di Danantara, Thaksin Shinawatra Jadi Penasihat Pribadi Anwar Ibrahim

Thaksin Shinawatra akhir tahun lalu didapuk menjadi penasihat pribadi PM Malaysia Anwar Ibrahim.

24 Maret 2025 | 21.20 WIB

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, berjalan di bandara Don Mueang di Bangkok, Thailand setelah ia kembali dari pengasingan, 22 Agustus 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Perbesar
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, berjalan di bandara Don Mueang di Bangkok, Thailand setelah ia kembali dari pengasingan, 22 Agustus 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu penasihat Danantara, pada Senin, 24 Maret 2025. Selain Thaksin, menurut Antara, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengumumkan nama lainnya adalah Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs dan Chapman Taylor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain menjadi penasihat Danantara, Thaksin Shinawatra adalah miliuner dan eks perdana menteri Thailand. Ia juga dipercaya oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai penasihat pribadinya. Anwar mengumumkan penunjukan Thaksin Shinawatra pada Senin, Senin 16 Desember 2024 yang dikutip dari Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Thaksin Shinawatra menjadi penasihat pribadi Anwar Ibrahim ketika ia menjadi ketua blok regional Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini. Anwar mengatakan peran Thaksin selama kepemimpinannya di ASEAN akan berada dalam kapasitas informal, bersama dengan para penasihat dari beberapa dari 10 negara anggota blok tersebut.

Pengumuman itu disampaikan Anwar saat kunjungan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra ke Malaysia akhir tahun lalu. Putri bungsu Thaksin itu menjadi anggota keluarga keempat yang memegang jabatan politik tertinggi di Thailand.

Thaksin, 75 tahun, telah menjadi tokoh penting dalam politik Thailand dalam dua dekade terakhir. Pengaruhnya diperkirakan akan membentuk pemerintahan saat ini, karena negara tersebut memiliki banyak pemerintahan dalam seperempat abad terakhir.

Thaksin dilarang menjabat setelah dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan, tuduhan yang ia hindari selama 15 tahun saat mengasingkan diri, dan ia tetap menjadi tokoh sentral dalam kekacauan yang terjadi di negaranya.

Dia kembali secara dramatis ke Thailand pada Agustus 2023 dan dipenjara selama delapan tahun, hukuman yang diringankan beberapa hari kemudian oleh raja Thailand menjadi satu tahun. Thaksin hanya menghabiskan beberapa jam di penjara sebelum dipindahkan ke rumah sakit karena alasan kesehatan, di mana ia menghabiskan enam bulan sebelum dibebaskan pada Februari.

Taipan ini bersikeras bahwa ia sudah pensiun dari dunia politik, namun para pesaingnya di kalangan royalis dan militer bersikap skeptis dan percaya bahwa ialah yang mengambil kendali dalam pemerintahan putrinya.

Thaksin berperan aktif dalam Partai Pheu Thai yang ia dirikan dan sering memberikan komentar publik mengenai kebijakan pemerintah. Dia telah bertemu dengan mantan perdana menteri Kamboja yang berpengaruh, Hun Sen— yang putranya sekarang menjadi perdana Menteri— dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Menurut media Thailand, Thaksin sedang mencari peran mediasi dalam konflik yang sulit diselesaikan di Myanmar yang dikuasai militer, tantangan terbesar yang dihadapi kepemimpinan Anwar di ASEAN. Menteri Luar Negeri Thailand mengkonfirmasi pada Mei bahwa Thaksin, secara pribadi, telah bertemu dengan junta Myanmar untuk menengahi pembicaraan. Kedekatan Thaksin dengan junta Myanmar telah menimbulkan perdebatan di Malaysia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus