Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 36 orang tewas dalam kebakaran pabrik di Kota Anyang, Provinsi Henan, China tengah. Media pemerintah China melaporkan dua orang terluka dan dua lainnya masih hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media pemerintah melaporkan layanan penyelamatan pertama kali menerima laporan kebakaran pada pukul 16.22 di Kaixinda Trading Co., Ltd., sebuah perusahaan milik pribadi di zona teknologi tinggi Anyang.
“Setelah menerima alarm, detasemen pemadam kebakaran kota segera mengirim pasukan ke tempat kejadian,” CCTV melaporkan.
"Keamanan publik, tanggap darurat, pemerintah kota, dan unit catu daya bergegas ke tempat kejadian pada saat yang sama untuk melakukan penanganan darurat dan penyelamatan," katanya, menambahkan api baru padam sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Lebih dari 200 pekerja penyelamat dan 60 petugas pemadam kebakaran menanggapi kobaran api, dan konselor psikologis berada di lokasi untuk keluarga korban.
Rekaman dari tempat kejadian yang dibagikan oleh media pemerintah menunjukkan kepulan asap hitam tebal dari api, dengan setidaknya dua truk siap memadamkan api.
Selain korban tewas dan hilang, dua orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa.
Pihak berwenang mengatakan telah menahan tersangka sehubungan dengan kebakaran tersebut, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Daftar daring untuk perusahaan menyatakan itu adalah perusahaan grosir yang berurusan dengan berbagai barang industri termasuk bahan kimia khusus.
Kecelakaan industri sering terjadi di China karena standar keselamatan yang lemah dan korupsi di kalangan pejabat yang ditugaskan untuk menegakkannya.
Berita tentang kebakaran Kota Anyang terjadi menyusul laporan tentang ledakan di sebuah pabrik kimia di dekat Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, pada hari yang sama.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan kebakaran di lokasi industri memuntahkan asap abu-abu pekat ke langit. Gambar lain menunjukkan bangunan di dekatnya dipenuhi pecahan kaca dan penduduk setempat ketakutan melarikan diri dari ledakan itu.
"Personel dikirim ke tempat kejadian, api padam, dan korban jiwa belum diketahui," Dahebao, harian resmi yang berbasis di Henan, melaporkan di platform Weibo.
Pada Juni lalu, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka dalam ledakan di sebuah pabrik kimia di Shanghai. Kebakaran di pabrik Sinopec Shanghai Petrochemical Co. di distrik terpencil Jinshan itu mengirimkan awan asap tebal ke zona industri yang luas saat tiga kebakaran berkobar di lokasi terpisah, mengubah langit menjadi hitam.
Pada Maret 2019, ledakan di sebuah pabrik kimia di Yancheng, yang terletak sekitar 260 km utara Shanghai, menewaskan 78 orang dan menghancurkan rumah dalam radius beberapa kilometer di sekitarnya.
Ledakan raksasa di Tianjin utara di sebuah gudang kimia pada 2015 menewaskan 165 orang dalam salah satu kecelakaan industri terburuk di China.
Di Henan sendiri telah terjadi sejumlah insiden mematikan yang berujung pada penangkapan pejabat setempat. Lima orang ditangkap setelah bangunan runtuh yang menewaskan 53 orang di pinggiran ibu kota provinsi Changsha pada April lalu.
AL JAZEERA | AL ARABIYA