Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Selat Malaka Makin Rawan

13 Oktober 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM sebulan terakhir sudah terjadi tiga kali pembajakan kapal laut di Selat Malaka. Tahun lalu di perairan yang memisahkan tiga negara itu terjadi 17 kali pembajakan, atau lebih dari sekali dalam sebulan. Pembajakan kebanyakan menimpa kapal tanker minyak bumi dan sawit serta kapal barang. Dalam enam bulan pertama tahun ini saja sudah terjadi 9 insiden di perairan Malaysia, 44 di perairan Indonesia, dan 3 di perairan Singapura. Modusnya hit and run. Para pembajak yang bersenjata golok, senapan Kalashnikov, bahkan pelontar granat menyerbu kapal korbannya dengan menggunakan speed boat, lantas dengan cepat menguras barangnya dan kabur. Terakhir, awal pekan lalu, sebuah kapal tanker Nautica Kluang bermuatan 2.891 ton minyak diesel menjadi korban serupa. Para awaknya dibebaskan setelah muatan kapal dipindahkan ke kapal lain. Di Kuala Lumpur, Noel Choong, Manajer Pusat Pemberitaan Pembajakan di Biro Internasional Maritim, meminta Indonesia agar memperketat penjagaan. Setiap hari sekitar 600 kapal melintasi perairan Malaka, karena bisa mempersingkat jarak dari Asia Selatan, Timur Tengah, dan Eropa ke kawasan Asia Tenggara dan Timur. I G.G. Maha Adi (AP, Reuters, CNN.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus