Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Turki menahan sembilan wartawan yang meliput protes semalam di beberapa kota. Protes terjadi akibat penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, menurut Persatuan Jurnalis Turki pada Senin, 24 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, Pengadilan Turki pada Minggu memenjarakan Wali Kota Istanbul Imamoglu, yang merupakan pesaing politik utama Presiden Tayyip Erdogan. Imamoglu ditahan sambil menunggu persidangan atas tuduhan korupsi. Penahanan ini memicu protes besar-besaran di Turki dalam satu dekade terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun ada larangan berkumpul di jalan di banyak kota, demonstrasi menentang pemerintah yang sebagian besar berjalan damai tetap digelar. Unjuk rasa telah berlangsung selama lima malam berturut-turut.
Oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) telah menyerukan protes terhadap keputusan pengadilan terhadap Imamoglu. Penahanan ini disebut sebagai tindakan politis dan tidak demokratis.
Pemerintah membantah bahwa investigasi tersebut bermotif politik. Pemerintah Turki mengatakan bahwa pengadilan bersifat independen.
Imamoglu membantah tuduhan korupsi terhadap dirinya. Ia mengatakan hal itu adalah fitnah dan tak terbayangkan. Ia menyerukan protes nasional.
Dalam pidatonya pada demonstrasi di distrik Sarachane Istanbul di depan gedung pemerintah kota, pemimpin CHP Ozgur Ozel mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan protes sampai Imamoglu dibebaskan. Seorang staf fotografer Agence France Presse (AFP) termasuk di antara jurnalis yang ditahan, kata serikat pekerja tersebut dalam sebuah posting di X.