Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Seorang Teroris di Dalam Perut

Obesitas menghantui Amerika. Tiap-tiap negara bagian mencoba memeranginya dengan cara sendiri. Junk food dan minuman bersoda terancam dilarang di mana-mana.

16 April 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETIAP kali pulang kantor, Arleen East selalu terbenam di depan televisi sambil menyantap junk food. Wanita 47 tahun ini tersentak ketika bobotnya mencapai 87 kilogram. Ia pun memulai hidup baru: hanya menyantap masakan panggang, berjalan kaki saat jam makan siang, dan berlatih aerobik di klub dekat rumahnya di Martinsville, Indiana, Amerika Serikat.

Jerih payah yang dilakoni sang ibu tunggal sejak awal tahun ini tak sia-sia. Berat badan Arleen kini melorot hingga 65 kilo. Pegawai negeri bidang teknologi informasi ini sekarang ramping, sehat, dan tak lagi malu bergaul. Dan ini bukan cuma keberhasilan Arleen pribadi, tapi juga pemerintah Negara Bagian Indiana. Ibu satu anak ini adalah satu dari 37 ribu peserta 10 in 10 Challenge, program kebugaran online yang diluncurkan Gubernur Indiana Mitch Daniels pertengahan Januari lalu.

Peserta ”diwajibkan” menurunkan berat badan hingga 10 pound (sekitar 4,5 kilo) dalam 10 minggu. Setiap minggu, mereka akan menerima e-mail berisi tip latihan dan diet. Ahli gizi merekomendasikan peserta mengurangi 250 kalori tiap hari. Pelatih olahraga mengajarkan aktivitas fisik untuk membakar 250 kalori per hari. Di ujung program, peserta akan diminta melaporkan penurunan berat badan mereka.

Indiana tak berperang sendirian. Obesitas memang menghantui Amerika. Data Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) pada 2005 menunjukkan 17 negara bagian memiliki sedikitnya 25 persen penduduk yang bermasalah dengan obesitas. Berita buruknya: Indiana di posisi terburuk alias paling banyak warganya yang kelebihan berat badan.

Pemerintah Indiana pun harus lebih keras memutar otak untuk menjadikan warganya lebih sehat dan ramping. Melalui 10 in 10, warga diajari menyantap makanan sehat, bergerak aktif, dan menghindari tembakau. Baru separuh jalan, program ini sudah berhasil mencatat kisah-kisah sukses. Dari total 3.211 peserta yang sudah melapor, berat badan mereka rata-rata turun 1,7 kilo.

Negara bagian lain pun melancarkan jurus masing-masing untuk memperkurus warganya. Iowa sejak enam tahun lalu meluncurkan Lighten Up Iowa. Selama empat bulan, peserta akan menerima e-mail petunjuk berjalan kaki yang baik untuk mengurangi berat badan. Menurut riset Yayasan Kesehatan Amerika (Trust for America’s Health), jika sepersepuluh orang Amerika berjalan kaki, negara itu bisa menghemat hingga US$ 5,6 miliar untuk penanganan penyakit jantung setiap tahun.

Lighten Up Iowa pun menjadi kisah sukses yang segera ditiru negara bagian lain. Mereka memodifikasi program sesuai dengan karakter masing-masing, tapi tetap berbasis Internet. Bahkan baru-baru ini lembaga nonprofit Iowa Sports Foundation meluncurkan versi nasionalnya: Lighten Up America. ”Penggunaan Internet memudahkan kami berhubungan dengan para peserta,” kata Deborah Martinez, koordinator program.

Berjalan kaki mungkin bukan satu-satunya tiket menuju ramping. Namun, ”Program apa pun yang membuat orang melakukan kegiatan fisik secara rutin akan menguntungkan,” ujar Kelly Brownell, Direktur Pusat Ketidakteraturan Makan dan Berat Badan Yale University.

Di beberapa negara bagian, penanganan obesitas bahkan masuk parlemen. Pemerintah California, New York, dan Washington, sejak tahun lalu, membahas undang-undang yang akan mengenakan pajak pada junk food dan mi-numan ringan. Tujuannya supaya warga mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang menggemukkan itu. Ada pula tiga state yang berusaha menerapkan pajak serupa, tapi gagal. Lori Roman, Direktur Eksekutif Lembaga Pertukaran Legislatif Amerika, meragukan ”niat baik” pemerintah untuk mengatasi kegemukan dengan cara ini. ”Pajak model begini lebih untuk meningkatkan pendapatan ketimbang membuat warga hidup sehat,” katanya sinis.

Upaya mengatasi masalah obesitas juga dilakukan dengan pembangunan sarana fisik. Badan Pembuat Undang-Undang California juga sedang mempertimbangkan dua resolusi untuk menekan pemerintah agar membuat lebih banyak taman dan sarana rekreasi. Semuanya untuk menangani kegemukan dan masalah kesehatan lain.

Empat negara bagian gagal mendapat dukungan parlemen untuk program-program ”antigemuk” mereka. Hawaii dan Massachusetts membuat resolusi yang mendesak warganya berjalan kaki dan bersepeda. Arkansas mencoba membuat gym bebas pajak bagi warga. New Jersey mendesak pengurangan pajak buat mereka yang bersepeda. Semuanya mentok di parlemen.

Badan Pembuat Undang-Undang New Mexico gagal mengesahkan peraturan yang melarang junk food masuk gedung parlemen. Jika undang-undang ini lolos, anggota DPR yang kedapatan membawa junk food akan dijerat pasal ”kepemilikan makanan tidak sehat”. Sebagai hukumannya, mereka akan didenda US$ 100 atau sekitar Rp 920 ribu dan wajib melakukan pelayanan publik berupa ceramah di depan anak-anak tentang buruknya ”makanan sampah”. Jika ketahuan untuk kedua kalinya, anggota Dewan harus masuk ke program rehabilitasi junk food.

Sayang, undang-undang ini gagal mendapat dukungan. ”Kunci melawan kegemukan adalah pribadi, bukan peraturan pemerintah,” kata Senator Steve Komadina dari New Mexico. Lain lagi di Negara Bagian Georgia. Pada sesi persidangan terakhir, parlemen menyetujui digelarnya ”Pekan Peduli Ketidakteraturan Makan” yang menyoroti problem seperti anoreksia dan bulimia. Badan Pembuat Undang-Undang Georgia juga menyetujui peraturan yang mengharuskan sekolah-sekolah memasukkan angka body mass index dalam laporan tahunan mereka.

Aneka cara ditempuh untuk melawan obesitas. Ada yang sangat serius, ada pula yang terkesan ”main-main”. Semua ini dilakukan lantaran data CDC tahun lalu menunjukkan obesitas membunuh 400 ribu orang Amerika setiap tahun. Kegemukan bahkan sudah melampaui rokok sebagai penyebab utama kematian.

Walhasil, Colorado pun menerapkan undang-undang yang mengatur penanganan bagi pasien obesitas. Enam negara bagian lain berusaha memberlakukan asuransi bagi mereka yang menjalani operasi penurunan berat badan. Semuanya gagal di parlemen.

Tak pelak, masih banyak kelompok oposisi yang beranggapan masalah kegemukan tak mesti ditangani lewat peraturan pemerintah. ”Upaya yang efektif melawan kegemukan adalah tanggung jawab personal, bukan lewat aturan pemerintah,” ujar David Frizzell, anggota parlemen Indiana. Ia mulai cemas dengan program lanjutan Gubernur Indiana Mitch Daniels. Setelah sukses dengan 10 in 10 Challenge, Pak Gubernur tengah berupaya membatasi peredaran junk food dan soda di sekolah-sekolah.

Andari Karina Anom (AP, Health Care News)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus