Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan drone Israel menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di ibu kota Lebanon, Beirut pada hari Selasa, 2 Janauri 2024, kata sumber keamanan Lebanon dan Palestina. Serangan ini meningkatkan potensi risiko perang di Gaza menyebar jauh melampaui daerah kantong Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arouri, 57 tahun, adalah pemimpin politik senior Hamas pertama yang tewas sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat menghancurkan Gaza setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang bersenjata lengkap, sekutu Hamas, hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel telah lama menuduh Arouri melakukan serangan mematikan terhadap warganya, namun seorang pejabat Hamas mengatakan dia juga "di jantung negosiasi" yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir mengenai hasil perang Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas.
Israel tidak membenarkan atau membantah melakukan pembunuhan tersebut, namun juru bicara militernya Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel berada dalam kesiapan tinggi dan siap menghadapi skenario apa pun.
“Hal terpenting yang ingin kami sampaikan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus memerangi Hamas,” ujarnya saat ditanya wartawan tentang pemberitaan terbunuhnya Arouri.
Israel menuduh Arouri, salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz-el-Deen al-Qassam, memerintahkan dan mengawasi serangan Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel selama bertahun-tahun.
“Saya menunggu kemartiran (kematian) dan saya pikir saya telah hidup terlalu lama,” kata Arouri pada Agustus 2023, menyinggung ancaman Israel untuk melenyapkan para pemimpin Hamas baik di Gaza maupun di luar negeri.
Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, pendukung utama Hamas dan Hizbullah, mengatakan pembunuhan Arouri “tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di seluruh dunia.”
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada bulan Agustus, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembunuhan apa pun di tanah Lebanon, dan bersumpah akan memberikan "reaksi keras".
Ratusan warga Palestina turun ke jalan Ramallah dan kota-kota lain di Tepi Barat untuk mengutuk pembunuhan Arouri, sambil meneriakkan, "Balas dendam, balas dendam, Qassam!"
REUTERS