Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Serba-Serbi Konser Coldplay di Malaysia: Timbulkan Pro Kontra hingga Pemerintah Turun Tangan

Sama seperti di Indonesia, konser Coldplay di Malaysia juga ditentang, marak calo, hingga buat pemerintah turun tangan.

20 Mei 2023 | 10.15 WIB

Coldplay di  MTV Movie Awards di Los Angeles , 1 Juni 2008. REUTERS/Fred Prouser
material-symbols:fullscreenPerbesar
Coldplay di MTV Movie Awards di Los Angeles , 1 Juni 2008. REUTERS/Fred Prouser

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Coldplay, band asal Inggris akan menggelar konser di Jakarta dan Kuala Lumpur. Konser Coldplay pertama kali ini akan diadakan di Malaysia pada 22 November tahun ini di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur sebagai bagian dari Tur Dunia Music Of The Spheres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, rencana konser Coldplay di Malaysia tak berjalan dengan mulus. Pasalnya, konser tersebut ditentang oleh politikus hingga maraknya fenomena calo yang membuat pemerintah Malaysia turun tangan. Berikut rangkumannya dihimpun Tempo.

Pro kontra konser Coldplay di Malaysia

Politikus Partai Islam Se-Malaysia atau PAS, Nasrudin Hassan, menyerukan agar konser Coldplay pada November mendatang di Kuala Lumpur, dibatalkan. Ia mengatakan konser Coldplay tak bermanfaat terhadap agama, ras dan negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Apakah pemerintah ingin memupuk budaya hedonisme dan kesesatan di negara ini?” ujar Nasrudin di akun Facebooknya, yang dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 17 Mei 2023 .

Seruan untuk membatalkan konser Coldplay itu ditegur keras oleh Menteri Pemerintah Daerah Nga Kor Ming. Hal ini juga memicu perdebatan online di kalangan netizen, yang mengkritik Nasrudin Hassan.

Melalui akun Facebooknya, Nasrudin mengunggah gambar vokalis Chris Martin yang sedang memegang bendera pelangi saat pertunjukan di Stadion Wembley, London. Bendera pelangi digunakan untuk mewakili komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Menanggapi penolakan politikus PAS itu, Nga -yang berasal dari Partai Aksi Demokratik (DAP)- mengatakan bahwa pemerintah menyambut konser Coldplay di Malaysia akhir tahun ini.  “Kalau PAS tidak suka Coldplay, sederhana saja jangan beli tiket konser mereka. Itu saja, tapi jangan hentikan fan Coldplay untuk datang ke konser mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today dalam sebuah acara di Putrajaya pekan lalu.

Sementara itu, Ketua DAP Shah Alam, Shakir Ameer menyebut pernyataan Nasrudin sebagai tidak masuk akal dan hanya mengejar publikasi. Shah Alam adalah ibu kota negara bagian Selangor. 

“Berdasarkan logika PAS, berarti internet, televisi, radio dan media sosial lainnya yang sangat mereka andalkan (terutama TikTok) untuk menyebarkan propaganda, harus dilarang juga untuk mempromosikan nilai-nilai tertentu yang tidak mereka setujui,” ujar Shakir. 

Menurut dia, konser Coldplay tersebut merupakan peluang ekonomi bagi Malaysia.  “Ada kebutuhan untuk mengakui bahwa selama acara musik oleh artis internasional besar seperti Coldplay, pedagang lokal dapat mencari nafkah dengan jujur di sekitar tempat acara,” kata Shakir. 

Ia menambahkan bahwa Malaysia juga berharap adanya turis asing yang ikut menonton Coldplay. 

Di sisi lain, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut baik band asal Inggris itu melalui video yang diposting di media sosial.  “Coldplay, selamat datang (welcome) ke Malaysia. Mari kita bekerja sama, menjaga lingkungan dan menjaga dunia tetap aman,” kata Anwar yang mengunggah ucapan di Twitter, saat acara KTT ASEAN 2023 digelar di Labuan Bajo, Indonesia pekan lalu.

Pemerintah turun tangan buntut maraknya calo tiket

Selain adanya pro kontra, tiket konser Coldplay yang dijual lagi oleh calo dengan harga selangit membuat Pemerintah Malaysia akhirnya turun tangan. Sejumlah iklan di media sosial menawarkan tiket sampai seharga 43 ribu ringgit atau Rp141 juta.

Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) telah diperintahkan untuk mengambil tindakan atas penjualan kembali tiket Coldplay secara online.

Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil pada Rabu, 17 Mei 2023, mendesak warga Malaysia membeli tiket pertunjukan band Inggris tersebut melalui sumber resmi saja untuk menghindari penipuan.

Fahmi mengatakan akan membahas masalah calo yang menjual kembali tiket konser Coldplay dengan Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Salahuddin Ayub. Fahmi juga membagikan tangkapan layar dari laporan berita yang menyatakan bahwa tiket dijual kembali berkali-kali lipat dari nilai aslinya, dengan seorang calo meminta RM43.000.

Frustasi fans yang tak kebagian tiket

Fans Coldplay melampiaskan rasa frustrasi mereka di Twitter setelah tidak dapat membeli tiket konser di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur saat penjualan dimulai kemarin. Harga tiket untuk konser Coldplay pertama di Malaysia berkisar antara RM228 hingga RM3.088 atau sekitar Rp750 ribu hingga Rp10 juta.

Seorang pengguna membagikan tangkapan layar yang mengklaim bahwa calo berhasil membeli 400 tiket konser Coldplay untuk dijual kembali ke publik. Beberapa media melaporkan bahwa pasar tiket Viagogo menjual tiket Kategori 7 seharga RM1.749 (Rp5,7 juta), hampir delapan kali lipat dari harga asli RM228.

Di platform e-niaga Carousell, tiket Kategori 4 dan 5, awalnya seharga RM598 dan RM498, masing-masing dijual seharga RM2.499 dan RM3.000. Tiket zona berdiri Kategori 3 paling populer, yang awalnya berharga RM658, kini dijual sekitar RM1.400.

Tur Asia Coldplay: Music Of The Spheres World Tour dijadwalkan untuk dua konser masing-masing di Tokyo, Jepang (6 dan 7 November) dan Kaohsiung, Taiwan (11 & 12 November), serta satu konser masing-masing di Jakarta (12 November) dan Kuala Lumpur (22 November).

Sebuah petisi online yang meminta konser Coldplay digelar dua kali Kuala Lumpur telah memperoleh lebih dari 7.500 tanda tangan hingga Rabu malam.

Pemerintah temui penyelenggara

Terbaru, Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia akan mengatur pertemuan dengan penyelenggara konser Coldplay di Kuala Lumpur bulan November untuk mempelajari lebih lanjut tentang sistem dan prosedur penjualan tiket mereka karena banyak keluhan warga yang kesulitan mendapatkannya.

Menteri Fahmi Fadzil mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas keluhan para penggemar yang kesulitan membeli tiket Coldplay karena calo membeli secara borongan, demikian dilaporkan FMT, Jumat, 19 Mei 2023.

Seperti di Indonesia, banyak penggemar band asal Inggris di Malaysia yang tidak mendapat tiket meskipun sudah antre berjam-jam secara online. Namun di sejumlah situs penjualan, tiket ditawarkan dengan harga berkali-kali lipat.

Fahmi mengatakan pertemuan tersebut juga akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil penyelenggara untuk memastikan masalah tersebut tidak muncul lagi.

“Di antara masalah yang mungkin kami perhatikan adalah cara pembelian tiket, dan apakah harus ada batasan atau ketentuan tertentu yang dikenakan pada penyelenggara,” katanya seperti dikutip dari kantor berita Bernama.

“Kami juga melihat ketentuan hukum yang ada untuk melihat apakah kami perlu mengambil tindakan,” katanya setelah melakukan kunjungan kehormatan dengan perdana menteri Sarawak Abang Johari Openg di majelis legislatif negara bagian Sarawak di Kuching.

DEWI RINA CAHYANI | YUDONO YANUAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus