Serba-serbi Tesla Cybertruck Meledak di Depan Hotel Milik Donald Trump: Ulah Teroris?

"Kami sekarang telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bak Cybertruck sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri," kata Musk dalam sebuah posting di X. "Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan." 

Ada hubungan dengan serangan di New Orleans?

Pihak berwenang AS sedang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara para penyerang di balik dua serangan mematikan pada Hari Tahun Baru di New Orleans dan Las Vegas

Penyelidikan ini dilakukan menyusul insiden di Bourbon Street, New Orleans, di mana Shamsud-Din Jabbar, 42 tahun, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai banyak orang lainnya setelah menabrakkan sebuah truk ke kerumunan orang yang sedang bersuka ria pada Rabu dini hari, menerobos barikade polisi.

McMahill, mengatakan kepada para wartawan bahwa, sementara para penyelidik sedang mengeksplorasi potensi hubungan dengan serangan New Orleans, tidak ada hubungan yang pasti yang ditemukan. Baik Biro Investigasi Federal atau FBI maupun penegak hukum setempat mengatakan bahwa mereka yakin ledakan Tesla adalah insiden yang terisolasi.

Menimbulkan korban jiwa dan luka-luka

Ledakan itu menewaskan pengemudi dan melukai tujuh orang. Dilansir dari Reuters, video yang diambil oleh para saksi di dalam dan luar hotel menunjukkan mobil Tesla itu meledak dan mengeluarkan api saat terparkir di luar hotel. Insiden itu terjadi beberapa jam setelah seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di New Orleans yang menewaskan 15 orang.

Terjadi di depan hotel milik Trump

Trump International Hotel di Las Vegas adalah bagian dari Trump Organization, perusahaan milik presiden terpilih Donald Trump yang akan kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari mendatang. Adapun Elon Musk adalah pendukung utama Trump dalam kampanye presidennya pada 2024.

Dugaan terorisme masih diselidiki

Agen khusus FBI yang bertugas, Jeremy Schwartz, mengatakan kepada wartawan bahwa belum jelas apakah ledakan itu merupakan tindakan terorisme."Saya tahu semua orang tertarik dengan kata itu, dan mencoba melihat apakah kita dapat mengatakan, 'Hei, ini serangan teroris.' Itulah tujuan kami, dan itulah yang sedang kami coba lakukan," ujar Schwartz.

Dia menambahkan bahwa FBI telah mengidentifikasi orang yang mengemudikan kendaraan tersebut, yang disewa di Colorado, tetapi belum siap untuk mengidentifikasi pengemudinya secara publik.

Mobil sewaan 

McMahill menjelaskan bahwa seseorang ditemukan tewas di dalam Cybertruck model tahun 2024 dan tujuh orang mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut. Dia menyebut Cybertruck dan kendaraan yang digunakan dalam serangan New Orleans telah disewa melalui layanan berbagi mobil Turo.

Seorang juru bicara Turo mengatakan perusahaan tersebut tidak yakin salah satu penyewa kendaraan yang terlibat dalam serangan Las Vegas dan New Orleans memiliki latar belakang kriminal yang akan mengidentifikasi mereka sebagai ancaman keamanan.

"Kami secara aktif bermitra dengan otoritas penegak hukum saat mereka menyelidiki kedua insiden tersebut," tutur juru bicara tersebut.

Evakuasi cepat

Petugas pemadam kebakaran Las Vegas langsung datang menangani empat menit setelah kebakaran kendaraan dilaporkan dan memadamkannya. Dua orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan. 

Pengunjung Trump Hotel dievakuasi setelah insiden ledakan Tesla Cybertruck tersebut dan sebagian besar dipindahkan ke hotel lain. 

Ida Rosdalina dan Savero Aristia Wienanto berkontriusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: FBI Klaim Tak Temukan Hubungan Antara Serangan di New Orleans dan Las Vegas