Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Serbia, Panama, dan Kuwait pada Senin, 4 September 2023 menandatangani aksesi traktat persahabatan dan kerja sama (TAC) ASEAN di Jakarta. TAC didirikan pada 1976 sebagai kode yang mengikat secara hukum untuk hubungan antar negara di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. Aksesi oleh Serbia, Panama, dan Kuwait, membuat jumlah Pihak Penandatangan Tinggi ke TAC menjadi 54.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Di tengah dinamika global saat ini yang ditandai persaingan dan defisit kepercayaan, kita harus lebih memperkuat nilai-nilai TAC untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, sebagai tuan rumah dalam pertemuan para menteri luar negeri di ASEAN Secretariat (AMM).
Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn turut menyaksikan penandatanganan, selain Menteri Luar Negeri Serbia Ivica Dai, Wakil Menteri Luar Negeri Panama Vladimir Franco, dan Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Jarrah Jaber Al Ahmad al Sabah. Dengan menandatangani traktat tersebut, maka ketiga negara berkomitmen mematuhi nilai dan prinsip ASEAN yaitu bekerja sama, konsisten menegakkan hukum internasional, serta berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
Selain menandatangani TAC bersama tiga negara, sekretariat ASEAN dan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) serta Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) menandatangani memorandum of understanding untuk meningkatkan kerja sama mempromosikan kepentingan bersama seperti isu ekonomi, maritim, dan perubahan iklim.
AMM diselenggarakan sebagai rangkaian dari KTT ke-43 ASEAN, yang dilangsungkan di bawah tema keketuaan Indonesia “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Melalui tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap relevan agar mampu menghadapi berbagai tantangan ke depan serta mendorong stabilitas dan perdamaian kawasan.
Indonesia juga akan terus memperkuat kerja sama konkret agar kawasan Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. AMM kali ini dihadiri oleh Menlu Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof, Menlu Laos Saleumxay Kommasith, Menlu Malaysia Zambry Abd. Kadir, Menlu Filipina Enrique Manalo, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, Menlu Vietnam Do Hung Vietnam.
Pilihan Editor: Ekspor Es Krim Rusia ke Israel Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.