Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Washington DC- Mantan penasehat Presiden Donald Trump, Jenderal Michael Flynn menjadi sorotan media Amerika Serikat setelah mengaku bersalah telah berbohong kepada Biro Investigasi Federal (FBI) soal interaksinya dengan pejabat tinggi Rusia. Flynn, 58 tahun, merupakan pejabat penasehat keamanan nasional yang ditunjuk Trump pada awal tahun ini. Namun, Trump memberhentikannya pada Februari lalu saat masa kerjanya baru mencapai 24 hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Flynn menjadi orang pertama dari pemerintahan Trump yang didakwa melakukan tindak kejahatan," begitu dilansir CNN, Sabtu, 2 Desember 2017. "Hubungan dekat Flynn dengan Trump membuat perkembangan terbaru ini menjadi signifikan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Politikus Rusia Tanggapi Soal Mantan Penasehat Donald Trump
Flynn mengakui kesalahannya ini pada Jumat, 1 Desember 2017. Ini membuat proses investigasi penasehat khusus Robert S. Mueller III soal intevensi Rusia pada pemilihan Presiden AS 2016 semakin mendapat sorotan publik.
Dalam surat pengunduran dirinya, Flynn mengatakan dia telah memberikan informasi tidak lengkap kepada Wakil Presiden, Mike Pence, soal komunikasi lewat telpon dengan Duta Besar Rusia, Sergey I. Kislyak. "Saya sudah meminta maaf kepada Presiden dan Wakil Presiden dan mereka menerima permintaan maaf ini," begitu bunyi dokumen bocoran yang diperoleh CNN.
Flynn merupakan pensiunan jenderal Angkatan Darat AS, yang posisinya naik hingga puncak, setelah berkarir selama tiga dekade. Sebelum diberhentikan Trump, Flynn juga diberhentikan oleh pemerintahan Presiden Barack Obama.
Flynn sempat meniti karir di lembaga intelejen Angkatan Darat AS yaitu Defense Intelligence Agency dengan pangkat letnan jenderal. Banyak yang merasa khawatir saat mengetahui Flynn berbicara dengan dubes Rusia, yang jalur komunikasinya selalu dipantaau oleh Intelejen AS dan sejumlah lembaga penegak hukum.
Awalnya, Flynn mulai memberikan nasihat keamanan nasional kepada Trump pada Februari 2016. Dia mendapat kepercayaan dan mulai menemani Trump berkeliling AS saat musim kampanye Presiden tahun itu. Trump dan Flynn sama-sama mendukung upaya menjalin hubungan lebih dekat dengan Rusia. Dan keduanya juga cenderung berpandangan Islamofobia terkait terorisme.
Dalam pernyataan ke publik, Flynn mengatakan tidak pernah membahas soal sanksi AS terhadap Rusia dengan Dubes Sergey Kislyak. Namun, Flynn ternyata membahas soal ini dan mengakuinya pada Jumat pekan lalu.
Menurut Direktur FBI, James Comey, yang juga diberhentikan Donald Trump, Trump memintanya menghentikan investigasi terhadap Flynn. "Saya harap kamu bisa melihat jalanmu jelas untuk melepas kasus ini. Membiarkan Flynn. Dia orang baik. Saya harap kamu bisa menutup kasus ini," kata Comey meniru ucapan Trump yang dicatatnya.