Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Simon Leviev atau Simon Hayut diblokir oleh aplikasi kencan Tinder. Ia di-blacklist setelah film dokumenter Netflix The Tinder Swindler yang merinci tentang dugaan penipuannya dirilis dan menjadi viral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin, 5 Februari, juru bicara Tinder mengatakan kepada E! News telah melarang Simon Leviev atau nama-nama lain yang digunakan oleh Simon Hayut mengakses aplikasi ini. "Kami melarang Simon Leviev dan semua aliasnya setelah kisahnya dipublikasikan pada 2019. Dia secara permanen dilarang dari Tinder," ujar juru bicara Tinder.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Tinder, menjelang rilis film dokumenter The Tinder Swindler tersebut, pihak perusahaan melakukan penyelidikan internal tambahan. Ternyata Simon Simon Leviev tidak aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang membuat dia dikenal tersebut.
Film dokumenter Netflix, yang dirilis 2 Februari, menampilkan wawancara dengan banyak wanita korban Simon Hayut atau Simon Leviev. Mereka mengaku telah ditipu ratusan ribu dolar oleh Hayut.
Simon Leviev mengklaim sebagai putra raja berlian Israel Levi Leviev, penduduk asli Bnei Brak, Israel. Ia memikat wanita dengan kencan pertama yang mewah. Menurut salah satu korban Cecilie Schrøder Fjellhøy, Simon Leviev pernah membawanya pergi ke Bulgaria dengan jet pribadi.
Namun seiring berjalannya waktu, Hayut akan mulai membuka diri pada teman kencannya tentang ancaman yang dihadapi. Dia mengklaim memiliki sejumlah musuh di industri berlian yang kejam.
Dia mengatakan ketakutan akan keselamatan nyawanya dan meminta para wanita untuk membuka kartu kredit atas nama mereka dan memberikan kepadanya. Hayut beralasan dia tidak dapat menggunakan kartunya sendiri dengan alasan keamanan.
Menurut surat kabar Israel Haaretz, Hayut sebelumnya dihukum karena menipu tiga wanita Finlandia. Ia pernah menjalani tiga tahun penjara sebelum dibebaskan dengan jaminan dan menghilang pada 2017.
Surat kabar Norwegia Verdens Gang melanjutkan untuk menyelidiki beberapa penipuan Hayut dengan bantuan Fjellhøy, yang diam-diam merekam percakapan dengan penipu berusia 31 tahun itu. Dalam percakapan itu, Hayut membantah menipu dirinya dan orang lain. Ia mengklaim tuduhan mereka karena dendam pribadi.
Tetapi laporan VG itu dilihat oleh salah satu pacar lama Hayut, Ayleen Koeleman. Perempuan itu memberi tahu Interpol dan polisi Israel ke lokasi Simon Leviev hingga akhirnya ia berhasi ditangkap di di bandara Athena pada 28 Juni 2019.
Simon Leviev atau Simon Hayut lalu dihukum atas empat tuduhan penipuan. Ia dihukum 15 bulan oleh Israel, namun hanya menjalani lima bulan penjara. Ia dibebaskan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi populasi penjara saat awal pandemi virus corona.
Baca: The Tinder Swindler, Kisah Nyata Simon Leviev Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan
E!NEWS | THE SUN