Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Simon Leviev, pria yang menggunakan aplikasi kencan Tindler untuk menipu perempuan dan mengeruk duit jutaan dolar seperti yang ditampilkan di film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler mendapat gugatan dari dari keluarga raja berlian Israel, Lev Leviev. Gugatan dilayangkan Chagit Leviev, putri konglomerat berlian Lev Leviev ini di Pengadilan Tel Aviv pada Senin, 28 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari E! News, Chagit Leviev, pewaris kekayaan keluarga Lev Leviev itu mengungkapkan, gugatan itu bertujuan untuk membuat Simon mendapatkan hukuman setimpal. "Shimon Hayut adalah penipu yang mencuri identitas keluarga kami dan mencoba mengeksploitasi nama baik kami untuk menipu korban jutaan dolar," katanya. "Ia tak punya afiliasi dengan perusahaan kami, LLD."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chagit Leviev menuturkan, keluarga lega film dokumenter Netflix yang tayang perdana pada 2 Februari 2022 itu telah membuka kedok kejahatannya secara global. Shimon Hayut telah menerima banyak keuntungan dari menipu teman-teman wanita yang dikencaninya dari aplikasi Tindler itu. Setidaknya, dari catatan di film itu, Simon Leviev gadungan sudah menerima US$ 10 juta.
Dari dokumen yang diajukan ke pengadilan, menyatakan Simon telah menipu, menipu, menipu, memalsukan, dan menyakiti perempuan, pria, dan bisnis-bisnis di seluruh dunia dengan meniru anggota keluarga Lev Leviev. Keluarga konglomerat itu menuduh Simon telah mengambil tanpa izin foto-foto keluarga Lev Leviev, mengeditnya, dan memasukkan dirinya dalam foto keluarga.
Simon Leviev mengedit foto dirinya seolah tengah berfoto dengan raja berlian Israel, Lev Leviev dan istrinya, Olga Leviev. Foto: Daily Mail.
Dalam gugatan itu tertulis, "Dia menyajikan foto keluarga yang sudah diedit itu itu sebagai bukti menjadi anggota keluarga Leviev, membuat pernyataan yang keliru bahwa dia bagian dari keluarga, menyesatkan publik, dan menghasilkan keuntungan pribadi." Keluarga Lev Leviev menyatakan, tindakan Simon ini telah mempermalukan mereka.
Pengacara keluarga Leviev, Guy Ophir, mengatakan kepada TMZ, gugatan itu baru langkah pertama dari perang hukum habis-habisan yang dilancarkan mereka kepada Shimon Hayut. Ophir menegaskan, keluarga menginginkan keadilan ditegakkan dan kebencian terhadap keluarga Leviev sebagai imbas tindakan Simon ini bisa dipulihkan.
Ophir menambahkan, dalam beberapa hari ke depan, gugatan finansial juga akan diajukan kepada Simon dan siapapun yang terlibat dalam tindakannya itu. "Gugatan juga akan diajukan terhadap situs yang memilih untuk bergabung dengan kriminal dan mengizinkannya untuk menjual dirinya dengan tujuan mengeksploitasi korbannya," kata dia. Ini artinya, aplikasi Tindler juga akan terimbas gugatan itu.
Hingga sekarang, Simon Leviev belum didakwa atas kejahatan yang dilakukan, seperti yang terlihat di film The Tinder Swindler itu. Pada Mei 2020, Simon dibebaskan dari penjara Israel setelah menjalani lima bulan dari hukuman 15 bulan untuk empat tuduhan penipuan yang tidak berhubungan dengan aksi penipuan seperti yang diceritakan para korban di film itu.
Perwakilan Simon Leviev sendiri sudah memberikan tanggapan atas gugatan yang diajukan keluarga Lev Leviev. "Simon percaya bahwa keluarga tersebut hanya mencoba memasukkan diri mereka sendiri ke dalam narasi untuk publisitas setelah kesuksesan acara tersebut." Agensi Simon juga menegaskan, Simon sudah resmi mengubah namanya pada 2015.
Dalam sebuah wawancara dengan Inside Edition setelah film The Tinder Swindler itu tayang di Netflix, Simon Leviev membantah dirinya penipu. Ia menegaskan dirinya hanyalah seorang pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder. "Aku bukan monster yang diciptakan semua orang ini."
E! NEWS | DAILY MAIL | TMZ
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.