Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Netflix belum lama ini merilis sebuah film dokumenter berjudul The Tinder Swindler. Film dokumenter berdurasi nyaris 2 jam tersebut menguak kisah seorang pria bernama Simon Leviev yang menipu beberapa perempuan melalui aplikasi kencan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari keterangan perempuan yang mengklaim sebagai korban, Simon Leviev disebut melakukan penipuan US$10 juta atau sekitar Rp143,7 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, siapakah Simon Leviev? Ia lahir dengan nama asli Shimon Hayut di sebuah kota bernama Bnei Brak, tepat di sebelah timur Tel Aviv di Israel. Dia mengubah namanya menjadi Leviev untuk berpura-pura menjadi putra taipan berlian Israel, Lev Leviev.
Kendati demikian, dia juga menggunakan berbagai nama.
Setelah melarikan diri dari Israel pada 2011 karena kejahatan yang berkaitan dengan penipuan, Leviev pindah ke Finlandia, tempat pertamanya memulai skema dalam film dokumenter Tinder Swindler Netflix. Saat itu, ia baru berusia awal 20-an tahun.
Skema tersebut melibatkan pertemuan dengan wanita di Tinder, meyakinkan mereka bahwa dia adalah pewaris kaya, dan memulai hubungan jarak jauh dengan mereka. Sampai pada akhirnya dia mengaku kepada para perempuan itu jika hidupnya dalam bahaya dan dia membutuhkan uang.
Pada 2015, ia menjalani dua tahun masa penjara di Finlandia. Setelah dibebaskan pada 2017, ia kembali ke Israel. Sebelum dia bisa ditangkap, dia kembali melarikan diri ke Eropa, tempat memulai penipuan lagi.
Pada Juli 2019, ia ditangkap di Yunani menggunakan paspor palsu dan diekstradisi ke Israel. Dia membantah semua tuduhan terhadapnya, tetapi pada Desember 2019 Leviev dihukum karena pencurian, penipuan, dan pemalsuan dokumen.
Leviev dijatuhi hukuman 15 bulan penjara tetapi hanya menjalani 5 bulan waktu penjara yang sebenarnya setelah dibebaskan karena perilaku yang baik.
Saat film itu dirilis pada Rabu lalu, Simon Leviev masih aktif di Tinder, meski saat ini akunnya sudah dibredel. Beberapa waktu lalu dia juga masih aktif di akun Instagramnya dengan jumlah pengikut lebih dari 200 ribu orang, meski kini juga sudah tidak aktif.
SUMBER: RadioX
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.