Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Soal Foto Porno, Kedubes Amerika Serikat di Kamboja Pecat 32 Staf

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kamboja pecat 32 staf karena membagi foto dan video porno.

13 April 2018 | 21.00 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo
Perbesar
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat memecat 32 karyawan setelah mereka diduga menyebarkan materi pornografi melalui laman Facebook tak resmi. Menurut laporan TIME, mereka yang dipecat itu warga negara Kamboja dan keturunan Kamboja-Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Hampir seluruh karyawan yang dipecat itu bekerja sebagai petugas keamanan dan beberapa staf administrasi," tulis TIME.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters

Beberapa sumber yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters, tak satupun dari yang dipecat di Kedutaan Besar Amerika Serikat itu berprofesi sebagai diplomat.

Penyebaran gambar porno itu, kata seorang sumber, bermula dari laporan istri seorang karyawan di Kedutaan Besar. Dia melihat beberapa gambar porno yang selanjutnya melaporkannya ke FBI. "Materi di laman Facebook berupa foto dan video porno, bahkan ada beberapa foto porno anak usia di bawah 18 tahun."Anak-anak melihat sel tahanan korban rezim Khmer Merah di Museum Genosida Tuol Sleng di Phnom Penh, Kamboja, 1 Juni 2016. REUTERS/Samrang Pring

Perkosaan terhadap anak dan perdagangan manusia untuk kepentingan seks adalah masalah yang sangat serius di Kamboja, salah satu negara di Asia Tenggara yang dihantam kemiskinan dan konflik dalam negeri. Persoalan perdagangan seks dan wisata seks anak di kamboja menjadi sorotan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam setiap laporan tahunan.

TIME menulis, pemecatan itu berlangsung saat terjadi ketegangan antara pemerintah Kamboja dan Amerika Serikat. Ketegangan ini bersumber dari kritik Washington terhadap Perdana Menteri Hun Sen yang menindak tegas kelompok oposisi baru-baru ini. Bagi Kamboja, sikap Amerika Serikat itu merupakan bentuk interfensi politik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus