Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Donald Trump mengatakan, penembakan yang menewaskan 26 orang di gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas sebagai tindakan iblis dan mengerikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tindakan iblis ini terjadi saat para korban dan keluarga mereka berada di tempat peribadatan suci. Kita tidak mampu menjelaskan dengan kata-kata betapa sakit dan kehilangan yang kita rasakan dan kita tak mampu membayangkan penderitaan mereka yang kehilangan yang mereka cintai,' kata Trump menanggapi aksi penembakan yang terjadi pada saat ibadah Minggu pagi di gereja itu.
Suasana lokasi terjadinya penembakan di First Baptist Church, Sutherland Springs, Texas, 5 November 2017. MAX MASSEY/ KSAT 12/via REUTERS
Trump menyampaikan rasa dukanya dari Jepang. Ia sejak 3 November lalu memulai kunjungan kerja pertamanya ke 5 negara Asia.
Baca: Pelaku Teror di Gereja di Texas Tewas Ditembak Warga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump kemudian mengajak seluruh warga Amerika bersatu bergandengan tangan dan tabah menghadapi teror yang kembali terulang.
Trump juga meminta aparat polisi dan pemerintah Texas untuk segera melakukan investigasi atas kasus ini.
Pelaku teror berdarah di Gereja First Baptist, Sutherland Springs, Texas, diketahui dulunya tentara di Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertugas di bagian kesiapan logistik. Ia kemudian dipecat.
Baca: Pelaku Teror di Texas Eks Tentara Angkatan Udara Amerika
Kelley tewas dalam mobil yang dikendarainya saat melarikan diri usia menembaki umat yang sedang beribadah di gereja itu. Polisi menemukan sejumlah senjata di dalam mobilnya. Ia juga ditemukan mengenakan sabut balistik.
Polisi masih mencari tahu motif penembakan yang terbesar dalam sejarah Texas.