STUDIO BBC cabang Glasgow diobrak-abrik Ahad subuh pekan lalu. Beberapa polisi khusus sibuk mengangkuti sejumlah kotak film, dokumen, dan macam-macam berkas ke dalam mobil. Ini untuk kedua kalinya kantor BBC itu porak-poranda karena, sehari sebelumnya, polisi juga telah menggeledah dan mencari sesuatu di sana. Kantor mingguan kiri Inggris, The Ne Satesman, dan rumah Wartawan Duncan Campbell juga mengalami nasib serupa, seminggu lebih dulu. Masyarakat Inggris geger. Dan pemerintahan PM Thatcher kembali dikecam lantaran sudah terlalu jauh campur tangan terhadap BBC. "Suatu tindakan yang hanya pantas dilakukan di negara Eropa Timur atau Afrika Selatan," kata David Owen, tokoh oposisi, Ketua Partai Sosial Demokrat. Ketua Partai Buruh Neil Kinnock menyebutnya sebagai "serangan terhadap kebebasan pers". Serangan itu berkaitan erat dengan ulah media massa, The New Statesman terutama yang membongkar rencana peluncuran satelit mata-mata Inggris di atas wilayah Uni Soviet. Proyek rahasia itu bernama Zircon, orang yang membongkarnya adalah Duncan Campbell. Dia ini sehari-hari bertugas sebagai sutradara dan penulis program film TV BBC, terakhir menggarap masalah intel Inggris, The Secret Society, yang terdiri dari 6 seri - satu di antaranya mengenai Proyek Zircon. Dua hari setelah artikel itu terbit, Alasdair Milne, Direktur Jerderal BBC meletakkan jabatannya. Kuat dugaan bahwa keputusan itu diambil karena tekanan pemerintah. Pemerintahan Thatcher, Oktober silam telah melarang penyiaran program TV ini karena dianggap membahayakan keamanan nasional. Pihak oposisi menyesalkan pemerintah yang terlambat bertindak, padahal program TV itu sudah diketahui sejak pembuatannya - empat bulan berselang. PM Margaret Thatcher juga membantah tuduhan oposisi bahwa dialah yang memerintahkan penggeledahan tersebut. "Polisi khusus hanya menyelidiki bagaimana berita rahasia itu sampai jatuh ke tangan yang tidak berhak," kata wanita besi ini dalam sidang parlemen, Selasa pekan silam. Perintah penggeledahan itu kabarnya datang dari Ketua Mahkamah Agung Sir Michael Havers. Lalu polisi menduga, pembocor berita Zircon tak lain dari orang dalam proyek rahasia itu sendiri. Sang pembocor diancam hukuman berdasar UU Inggris yang dikenal dengan nama "Official Secret Act". Tetapi, menurut Duncan Campbell film Zircon itu dibuat atas kerja sama penuh dengan Kementerian Pertahanan Inggris. Di situ bahkan ada wawancara dengan Komandan AU Inggris (RAF) Sir Peter Harding. Pernyataan ini diperkuat oleh pengakuan Sir Frank Cooper, bekas sekretaris Kementerian Pertahanan Inggris. Pada 1982, setahun sebelum pensiun, Sir Frank mengadakan persetujuan dengan Lord Joel Barnett, sekarang Wakil Direktur BBC, yang intinya memastikan bahwa Kementerian Pertahanan akan menyerahkan data seluk-beluk Proyek Zircon. Tetapi pemerintah ingkar janji, seperti dikatakan Duncan Campbell. Secara diam-diam, pemerintah justru mengembangkan Proyek Zircon yang nilainya mencapai œ 500 juta (sekitar Rp 1,25 trilyun) - separuh dari keseluruhan anggaran pertahanan Inggris. Program film TV Zircon antara lain bertemakan pertanggungjawaban keuangan pada parlemen. Tetapi, dalam kesempatan itu, dikemukakan juga bahwa pemerintah sengaja membangun satelit pengintai agar terbebas dari ketergantungan pada AS. Hubungan pemerlntahan Thatcher dengan BBC tahun-tahun belakangan ini memang kurang akrab. Pemerintah menilai BBC -- yang siaran radio luar negerinya mencakup 37 bahasa dan didengar oleh 125 juta orang dari seluruh penjuru dunia itu condong ke kiri dan cenderung tidak akurat. Perusahaan yang dibiayai pemerintah itu untuk jaringan TV dan radio lokal oleh pajak para pemirsa - Agustus tahun lalu mulai menunjukkan ketidaksenangannya terhadap campur tangan pemerintah. Waktu itu, untuk pertama kali sejak perusahaan itu berdiri, 50 tahun silam, 4.000 wartawannya mogok, setelah pemerintah melarang penyiaran wawancara BBC dengan tokoh IRA (tentara Irlandia Utara). Sejak itu, hubungan BBC-pemerintahan Thatcher meruncing. Terakhir - sebelum kasus penggeledahan - Pemerintahan Konservatif Thatcher kembali mengecam BBC karena laporannya tentang serangan AS di wilayah Libya. Farida Sendjaja, Laporan Sapta Adiguna (Paris) & kantor-kantor berita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini