Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Stok Sayuran di Hong Kong Menipis

Stok sayur-mayur di Hong Kong semakin menipis. Para pembeli mengambil sayuran apa saja yang ada di depan mata mereka.

8 Februari 2022 | 15.00 WIB

Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Perbesar
Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Suplai sayur-mayur di Hong Kong semakin menipis pada Selasa, 8 Februari 2022 hingga para pembeli mengambil apa saja yang tersisa. Pemerintah Hong Kong menyebut kondisi ini karena dampak lonjakan kasus Covid-19 sehingga mengurangi jumlah pengiriman sayuran segar dari Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam rencananya akan mengumumkan pembatasan demi mengerem penyebaran Covid-19 di Hong Kong. Sebelumnya pada Senin, 7 Februari 2022, ada lebih dari 600 kasus baru Covid-19 di Hong Kong.

 

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengenakan masker wajah untuk mencegah wabah penyakit virus corona (Covid-19), saat menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 31 Juli 2020. [REUTERS / Lam Yik]

Stasiun televisi TVB mewartakan setidaknya ada 380 kasus Covid-19, yang terkonfirmasi pada Selasa, 8 Februari 2022 setelah tes awal ada 400 hasil yang positif Covid-19.

 

Dalam pidato mingguan, Lam mengatakan distribusi sayur-mayur dari sejumlah perbatasan mengalami penurunan sebagai dampak adanya sejumlah sopir truk, yang positif Covid-19. Namun Lam dalam pidatonya tidak memberikan solusi atas kurangnya pasokan sayur-mayur tersebut.

 

Rak-rak sayuran di sejumlah supermarket banyak yang kosong. Sedangkan kerumunan warga tampak di pasar-pasar tradisional untuk mendapatkan barang yang tersisa. Selain sayuran, produk makanan lainnya masih tersedia di pasaran.

 

Di sebuah pasar di Kota Wan Chai, pada Selasa pagi, 8 Februari 2022, tampak terjadi kegaduhan saat seorang penjaga toko sayuran meneriaki kerumunan orang agar tidak masuk ke tokonya.

 

“Di dalam sudah tidak ada lagi sayur-mayur. Ini rasanya sudah seperti medan pertempuran,” kata penjaga toko tersebut saat sejumlah orang berusaha masuk ke dalam toko.

     

Sejumlah toko yang menjual sayur dan buah-buahan dari Cina, tutup. Ada pula toko yang buka, namun harganya dua kali lipat lebih mahal.

 

 

Sumber: Reuters  

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus