Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Swedia dan Finlandia akhirnya secara resmi mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan NATO. Keanggotaan dua negara di NATO ini antara lain dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Aljazeera, Senin, 16 Mei 2022, dua negara ini sebelumnya memiliki kebijakan non-blok militer. Namun kebijakan itu berubaha akibat perang di negara tetangganya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini adalah hari yang bersejarah. Era baru sedang dibuka,” kata Presiden Finlandia Sauli Niinisto kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Sanna Marin pada Minggu, 15 Mei 2022.
Parlemen Finlandia diperkirakan akan menyetujui keputusan tersebut dalam beberapa hari mendatang. Sebuah aplikasi keanggotaan formal akan diajukan ke markas NATO di Brussels dalam beberapa pekan ke depan.
Swedia juga secara resmi mengajukan keanggotaan NATO setelah Partai Sosial Demokrat yang berkuasa mendukung bergabung dengan aliansi trans-Atlantik.
Partai itu mengatakan pihaknya mendukung Swedia bergabung dengan NATO. Dukungan untuk bergabung dengan aliansi militer NATO melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam konferensi pers, Minggu, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson hal terbaik untuk keamanaan negara ini adalah bergabung dengan NATO. “Kami percaya Swedia membutuhkan jaminan keamanan formal yang datang dengan keanggotaan di NATO,” katanya.
Partai Sosial Demokrat juga mengatakan hari Minggu bahwa jika aplikasi Swedia disetujui, mereka akan menolak penyebaran senjata nuklir dan pangkalan permanen di wilayah negaranya itu.
Robert Dalsher, Direktur Studi di Badan Penelitian Pertahanan Swedia, mengatakan keputusan Swedia untuk bergabung dengan NATO adalah bersejarah. Keputusan ini mematahkan tradisi panjang netralitas dan non-keberpihakan.
Perluasan NATO, ujarnya, akan menghilangkan sumber ketidakpastian di kawasan dan memfasilitasi pertahanan kedua anggota aliansi. “Dalam jangka panjang, peningkatan stabilitas dan pencegahan di bagian dunia ini.”
Keanggotaan NATO perlu disetujui dan diratifikasi oleh semua 30 anggota aliansi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan keberatan pada menit-menit terakhir atas keanggotaan Swedia dan Finlandia. Namun Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Minggu bahwa Ankara tidak menentang tawaran kedua negara.
"Turki memperjelas bahwa niatnya bukan untuk memblokir keanggotaan," kata Stoltenberg kepada wartawan hampir setelah pertemuan para menteri luar negeri aliansi NATO di Berlin.
“Saya yakin kita akan dapat menemukan titik temu, konsensus tentang bagaimana mengatasi masalah keanggotaan,” kata Stoltenberg.
Baca: Swedia Dapat Dukungan Warga Gabung NATO
ALJAZEERA