Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekjen NATO Mark Rutte pada Kamis, 03 Oktober 2024, untuk pertama kali kunjungan kerja ke Ukraina setelah resmi menjabat sebagai orang nomor satu di lembaga itu. Dalam lawatan itu, Rutte rapat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mendiskusikan ‘rencana kemenangan’ Kyev.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zelensky mengatakan pihaknya ingin melihat sekutu-sekutu Kyev menembak jatuh rudal-rudal Iran dan drone yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina, seperti yang dilakukan sekutu-sekutu Israel ketika Tehran menyerang Negeri Bintang Daud dengan rudal-rudalnya pada pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zelensky juga menyerukan pada sekutu-sekutunya agar mengizinkan Ukraina melakukan serangan masuk ke dalam wilayah Rusia dengan senjata-senjata yang disuplai mereka. Sebab mengizinkan Kyev menghantam target-target ke dalam wilayah Rusia diharapkan bisa mendorong kemampuan Ukraina dalam mengacaukan logistik dan rantai komando Rusia. Kyev saat ini masih menunda keinginan tersebut karena khawatir dengan tindakan balasan dari Rusia.
Rutte sementara itu menegaskan dukungan dari negara-negara Barat untuk pertahanan Ukraina, salah satunya menjadikan Ukraina negara anggota NATO.
“Ukraina sudah semakin dekat dengan NATO dari sebelumnya, dan akan melanjutkan jalan ini hingga mengamankan keanggotaannya di NATO,” kata Rutte.
Rusia menentang Ukraina menjadi anggota NATO hingga memantik meletupnya perang Ukraina pada Februari 2022.
Rutte menjabat sebagai perdana menteri Belanda sampai awal tahun ini hingga pada Selasa, 1 Oktober 2024, dia mengambil alih jabatan Jens Stoltenberg sebagai Sekjen NATO. Rutte mengundurkan diri dari jabatan sebagai perdana menteri Belanda setelah menjabat selama 14 tahun.
Sejak awal, dia menyuarakan dukungan kuat untuk Ukraina salah satu buktinya adalah menyetujui transfer jet-jet tempur Dutch F-16 ke Ukraina. Rutte menyarankan agar negara-negara Eropa memperkuat pertahanan.
Perang Ukraina telah menempatkan NATO sebagai pusat ‘urusan’ internasional. NATO didirikan pada 1949 dengan tujuan mempertahankan diri dari setiap serangan Uni Soviet ke negara-negara di Eropa barat.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Diserang Rudal Iran, Pangkalan jet Tempur F-35 Israel Rusak
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini