Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Taiwan Marah Besar Xi Jinping Janji Satukan China: Kami Negara Merdeka

Taiwan menanggapi keras pernyataan Xi Jinping yang ingin menyatukan China.

10 Oktober 2021 | 10.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara di Bursa Efek Taiwan di Taipei, Taiwan, 8 Februari 2021. [REUTERS / Ann Wang]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menanggapi sumpah China soal penyatuan kembali dengan Taiwan secara damai. Tsai dengan marah membalas pernyataan Presiden China Xi Jinping dengan mengatakan Beijing tak boleh memaksa Taiwan. Ia menegaskan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tsai berpidato di pangkalan udara di Taiwan utara sebelum acara hari nasional. Ia bersumpah akan menegakkan demokrasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan terus bekerja keras memegang teguh garis depan demokrasi dan kebebasan, memperkuat kolaborasi dengan mitra internasional melalui nilai-nilai bersama dan memberikan lebih banyak kontribusi kepada dunia," ujar Tsai.

Kantor Kepresidenan juga menyatakan Taiwan adalah negara merdeka yang berdaulat, bukan bagian dari Republik Rakyat Chin. Taiwan kembali menolak keras tawaran China sebagai satu negara, dua sistem untuk memerintah pulau itu.

Ketegangan antara Taipei dan Beijing meningkat baru-baru ini. Di awal Oktober, angkatan udara China melakukan serangan empat hari berturut-turut ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Tsai secara tidak langsung merujuk provokasi China dalam pidatonya. “Kami melihat jet tempur Angkatan Udara di langit, sepenuhnya mengendalikan pengamanan wilayah udara kami. Ketika wilayah udara kami diganggu, pilot kami dapat segera lepas landas untuk melindungi dan menjaga wilayah udara kami.”

Kemarin, Presiden China Xi Jinping berjanji mewujudkan penyatuan kembali secara damai atau reunifikasi dengan Taiwan. China juga tidak secara langsung menyebutkan penggunaan kekuatan setelah seminggu terjadi ketegangan dengan Taiwan yang memicu kekhawatiran internasional.

Xi Jinping menyebut Presiden Taiwan adalah separatis. Ia menolak untuk berbicara dengan Tsai, yang terpilih kembali dengan kemenangan telak tahun lalu. Tsai sebelumnya telah berjanji melawan Beijing, dengan keyakinan bahwa dia adalah seorang separatis.

Baca: Xi Jinping Mau Satukan Taiwan dan PM Singapura Anggap COVID-19 Flu

REUTERS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus