Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Tetsuya Yamagami Sempat Bocorkan Niatnya Bunuh Shinzo Abe ke Blogger

Sang blogger menemukan surat Tetsuya Yamagami di dalam kotak surat rumahnya pada 13 Juli atau 5 hari setelah pembunuhan Shinzo Abe

18 Juli 2022 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tetsuya Yamagami, pelaku pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, ternyata pernah membocorkan niatnya kepada seorang blogger.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Kyodo Senin 18 Juli 2022, Yamagami menembak mati Abe saat sedang kampanye pemilihan anggota Majelis Tinggi di Kota Nara. Motif pembunuhan itu lantaran Yamagami menuduh Abe terkait dengan organisasi Gereja Unifikasi yang membuat perekonomian keluarganya hancur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ibu Yamagami mendonasikan banyak uang kepada kelompok gereja yang berbasis di Korea Selatan itu. Keluarga Yamagami pun pecah karena sang ibu bergabung dengan Gereja Unifikasi.

Yamagami mengirim surat dari Okayama kepada seorang blogger tak disebutkan identitasnya yang tinggal di Chogoku. Ia mengirim surat kepada sang blogger sebagai sesama pengkritik keras Gereja Unifikasi.

Isi surat itu mengungkapkan kebencian pria berusia 41 tahun itu terhadap kelompok yang secara resmi bernama Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Persatuan Dunia tersebut.

Dia juga blak-blakan ingin membunuh Abe yang dianggap turut mendukung organisasi tersebut. Kendati demikian, Yamagami mengakui bahwa Abe bukan musuh utamanya.

"Pertengkaran saya melawan Gereja Unifikasi sudah berlangsung sekitar 30 tahun. Saya sudah mempertimbangkannya dengan pahit, tapi dia bukan musuh utama saya. Abe hanyalah salah satu simpatisan Gereja Unifikasi paling berpengaruh di dunia nyata. Saya tidak lagi punya waktu untuk memikirkan makna politik dan konsekuensi yang akan timbul dari kematian Abe," tulis Yamagami, dalam surat.

Surat itu juga menyertakan dokumen kopian perjanjian antara Gereja Unifikasi dengan ibu Yamagami. Perjanjian itu merupakan pengembalian uang sumbangan sebesar 50 juta yen atau sekitar Rp5,4 miliar. Nama lengkap ibu Yamagami dan alamatnya tertulis di perjanjian itu.

Kepolisian Prefektur Nara menemukan surat itu dan menjadi petunjuk untuk mengungkap mengapa Abe menjadi sasaran pembunuhan, padahal dia bukan anggota apalagi penasihat.

Abe diketahui sempat berpidato di Okayama pada 7 Juli malam, sehari sebelum dibunuh di Nara. Yamagami sebenarnya sempat datang ke acara Abe di Okayama tetapi tidak menembaknya.

Sementara itu sang blogger menemukan surat tersebut di dalam kotak surat rumahnya pada 13 Juli atau 5 hari setelah pembunuhan Abe. Surat tersebut tampaknya sudah dikirim beberapa hari sebelumnya.

Namun, sang blogger tak mengecek kotak surat di depan rumahnya. Sejauh ini dia tak terkait dengan pembunuhan Shinzo Abe. Bahkan dia mengecam apa yang dilakukan Tetsuya Yamagami.

SUMBER: KYODO

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus