Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, mengungkap keinginan untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di sejumlah bidang, seperti perdagangan dan investasi. Dia juga menilai Indonesia memiliki peluang dan pasar yang besar sehingga menjadi tujuan investasi dari Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Disyatat menuturkan sejumlah perusahaan Thailand telah berinvestasi di Indonesia sehingga sebaliknya dia juga berharap perusahaan Indonesia turut berinvestasi di Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagi Thailand, Indonesia adalah tujuan investasi yang penting, Indonesia memiliki banyak potensi dan pasar yang besar. Kami ingin lebih banyak berinvestasi di Indonesia," kata Disyatat, saat ditemui dalam peluncuran logo 75 hubungan diplomatik Indonesia-Thailand di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Disyatat mengungkap peluang kerja sama dengan Indonesia sangat terbuka diberbagai bidang seperti pertanian hingga energi terbarukan. Salah satu yang ingin dicapai Thailand tahun ini adalah peningkatan perdagangan dan investasi, termasuk di bidang energi terbarukan, pangan dan agrikultur, di mana Thailand memiliki kemampuan besar dalam agrikultur dan agroindustri.
Thailand juga menginginkan peningkatan kerja sama dengan Indonesia di bidang kebudayaan, terlebih ada kelompok masyarakat Indonesia yang menyukai film dan musik Thailand. Untuk itu, dia mendorong agar dilakukan promosikan budaya antara kedua negara.
"Jadi, saya pikir, kita punya ikatan budaya yang kuat dan itu penting untuk meningkatkan hubungan kita pada tahun ini," ucapnya.
Setali tiga uang dengan Disyatat, Direktur Asia Tenggara Kemlu, Mirza Nurhidayat, berharap Kementerian Luar Negeri bisa membantu meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Thailand, termasuk bidang perdagangan.
Mirza juga menyoroti peran Thailand dalam memastikan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Dia menyebut pembangunan hanya akan tercipta jika stabilitas di kawasan terjaga. "Saya rasa fokus kita saat ini adalah menciptakan peace stability di kawasan Asia Tenggara," katanya.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini