Tidak terlalu menghkawatirkan

BAYANGAN orang tentang Uni Soviet dewasa ini sungguh menyeramkan. "Kekuatan persenjataannya jauh melebihi keperluan untuk pertahanannya," kata Jimmy Carter bulan silam. "Kita harus selalu waspada akan segala daya-upaya kaum hegemonis yang sedang berusaha mengembangkan pengaruhnya di segenap penjuru dunia," demikian suara keras dari Peking. "Perimbangan kekuatan antara Pakta Warsawa dan NATO di Eropa sekarang ini, baik di bidang persenjataan maupun dalam jumlah personil jauh menguntungkan Uni Soviet dan negara-negara satelitnya." Peringatan ini bergema di negara-negara Eropa Barat. Apa betul begitu? Banyak Kremlinolog beranggapan bahwa ketakutan dan kekhawatiran akan keperkasaan Uni Soviet itu agak dilebih-lebihkan. Menurut pendapat mereka, Uni Soviet punya kelemahan-kelemahan, terutama di dalam negerinya, yang dalam 10 tahun mendatang pasti akan berpengaruh besar terhadap tingkah lakunya dalam dunia internasional. "Orang sering melupakan hal itu," kata seorang ahli Kremlin. Mesin-Mesin Kekhawatiran utama musuh-musuh Soviet adalah dalam bidang persenjataan. Studi dalam ekonomi Uni Soviet menunjukkan bahwa untuk membangun kekuatan militer raksasa itu Moskow terpaksa memberikan pengorbanan besar di bidang ekonomi dan sosial. Hampir separuh dari mesin-mesin yang dibuat di Uni Soviet adalah barang-barang keperluan militer. Banyak sekali ramalan-ramalan mengenai perkembangan ekonomi Uni Soviet dalam 10 tahun mendatang. Bagaimana pun bervariasinya ramalan tersebut, pada dasarnya ada satu hal yang sama: dalam 10 tahun yang akan datang laju perkembangan ekonominya akan berjalan tersendat-sendat dan makin lambat. Katanya laju perkembangan ekonomi Soviet sampai tahun 80-an nanti akan berkisar sekitar 3,5 persen. Ini berarti angka sama atau malahan lebih rendah ketimbang yang diharapkan negeri-negeri Barat yang industrinya sudah berkembang. Sementara itu investasi untuk pemeliharaan kwalitas dalam kompetisi persenjataan dengan Amerika akan terus membengkak. Dalam beberapa bidang teknologi tertentu Uni Soviet masih jauh ketinggalan. Misalnya dalam bidang miniaturisasi yang sangat mempengaruhi mobilitas. Selain itu pertentangan Cina-Soviet juga punya implikasi lain dalam pertahanan Soviet. Percekcokan Moskow-Peking oleh para ahli strategi Barat dianggap kurang berpengaruh trhadap sistim pertahanan Soviet. Untuk Barat barangkali Cina cuma dalam teori saja menjadi pengimbang Uni Soviet, tapi buat Soviet sendiri ia merupakan ancaman serius dan yang paling mendesak. Bagi para pemimpin Moskowl kepemimpinan Cina setelah Mao sama buruknya dengan Mao dulu. Suatu artikel dalam Pravda dua pekan silam menuduh Cina sedang mempersiapkan Perang Dunia Ketiga. Tuduhan itu disertai dengan dakwaan lain bahwa kunjungan Zbigniew Brzezinski ke Peking belum lama berselang merupakan usaha buat membentuk "garis politik bersama yang luas dan berdasarkan pada anti Uni Soviet." Sebegitu jauh Moskow belum menuduh Barat mengadakan persekongkolan dengan Cina buat melawan Rusia. Tapi dikhawatirkan Barat akan menjual beberapa perlengkapan militer kepada Cina. Seperti diketahui Cina sangat tertarik membeli pesawat tempur jet Harrier dari Inggeris. Sedangkan Amerika boleh jadi akan memberikan teknologi militer modern membantu Peking. Dua Front Moskow sudah memperingatkan Barat, terutama negara-negara Eropa Barat, bahwa hubungan yang kelewat erat dengan Peking akan mengakibatkan "keretakan yang sukar diperbaiki" dengan Moskow. Singkatnya: total jenderal Uni Soviet menghadapi dua front rumit sekaligus. Di dalam negeri perkembangan ekonomi kurang menguntungkan ambisi militernya, sedangkan di luar ia menghadapi musuh di dua sektor: Barat dan Cina.