Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia. Yang mengejutkan, Albert Einstein bukan orang paling pintar sepanjang masa. Einstein, fisikawan teoretis asal Jerman memiliki skor IQ sekitar 160 sampai 190. Angka itu masih di bawah skor IQ paling tinggi yang pernah tercatat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di urutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang pasukan Israel yang menemukan jenazah tiga sandera di Jalur Gaza dalam operasi yang dilancarkan militer dan badan intelijen Israel Shin Bet pada Kamis malam, 16 Mei 2024. Ketiga jenazah tersebut teridentifikasi sebagai Shani Louk, Amit Buskila dan Yitzhak Gelerenter. Tidak diungkap di mana jasad-jasad itu ditemukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. 10 Orang Terpintar di Dunia Berdasarkan Skor IQ, Bukan Albert Einstein
Melansir CuriousMatrix.com, 10 orang dengan skor IQ paling tinggi di dunia di antaranya William James Sidis asal Amerika Serikat. Sidis lahir pada 1898, dia diperkirakan memiliki skor IQ berkisar antara 250 hingga 300. Di usia yang masih muda, dia menarik perhatian media karena mampu menguasai berbagai bahasa dan konsep matematika yang rumit.
Memasuki usia sebelas tahun, Sidis masuk Harvard University dan menjadikannya sebagai salah satu orang termuda yang berkuliah di kampus bergengsi itu. Meskipun memiliki kemampuan luar biasa, dia lebih memilih menjauhi sorotan publik dan menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk politik
Baca selengkapnya di sini
2. Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza
Pasukan Israel menemukan jenazah tiga sandera di Jalur Gaza dalam operasi yang dilancarkan militer dan badan intelijen Israel Shin Bet pada Kamis malam, 16 Mei 2024. Temuan ini diumumkan oleh Juru bicara militer Daniel Hagari pada Jumat, 17 Mei 2024.
Ketiga jenazah tersebut teridentifikasi sebagai Shani Louk, Amit Buskila dan Yitzhak Gelerenter. Ketiga orang itu, disandera Hamas saat berupaya melarikan diri dari festival musik Nova pada 7 Oktober 2023, dan “jenazah mereka dibawa ke Gaza”. Hagari tidak mengungkap di mana jasad-jasad itu ditemukan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia “patah hati” atas kematian para sandera, seraya memuji upaya pasukan Israel untuk memulangkan semua sandera. Netanyahu berkomitmen akan membawa pulang seluruh sandera yang ditahan Hamas, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Baca selengkapnya di sini
3.PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris
Kantor PBB untuk urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris. Setelah melalui proses perundingan yang cukup alot dipimpin KBRI/PTRI Wina, resolusi akhirnya disahkan secara konsensus pada Sidang ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana/Commission on Crime Prevention and Criminal Justice (CCPCJ) yang berlangsung tanggal 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria.
Resolusi yang diajukan Indonesia dan didukung Australia, Italia, dan Filipina sebagai co-sponsor utama mendorong perlunya perlindungan dan penanganan anak-anak yang terasosiasi kelompok teroris, termasuk rehabilitasi dan reintegrasi. Resolusi ini bertujuan membentuk suatu pertemuan kelompok ahli di bawah PBB yang nantinya akan menyusun suatu prinsip dan panduan internasional dalam penanganan anak tersebut.
Rekrutmen dan eksploitasi anak oleh kelompok teroris merupakan fenomena yang menjadi perhatian internasional dalam beberapa tahun terakhir. Anak-anak menghadapi kekerasan dalam berbagai aspek, termasuk indoktrinasi, kekerasan fisik dan psikis, kekerasan seksual, maupun keterlibatan langsung dalam kejahatan terorisme. Oleh karena itu, resolusi Indonesia ini dinilai penting oleh banyak negara dan memberikan mandat kepada UNODC untuk menyusun suatu prinsip dan panduan dalam penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris, sesuai dengan hukum, standar, dan norma internasional yang berlaku
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini