Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyampaikan kekhawatiran tersebut kepada Kuasa Usaha Iran Shahriar Amuzegar "dengan peringatan tegas bahwa konfirmasi pasokan senjata balistik Iran ke negara agresor akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan dan tidak dapat diperbaiki bagi hubungan bilateral Ukraina-Iran."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan media, sekelompok 200 rudal balistik Iran telah tiba di pelabuhan yang tidak disebutkan di Laut Kaspia pada 4 September.
Pihak berwenang Iran secara konsisten membantah klaim Ukraina mengenai pasokan senjata ke Rusia.
Sebelumnya, Brigjen. Fazlollah Nozari, seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, seperti dikutip oleh Kantor Berita Buruh Iran mengatakan: “Tidak ada rudal yang dikirim ke Rusia dan klaim ini adalah semacam perang psikologis.”
“Iran tidak mendukung salah satu pihak dalam konflik Ukraina-Rusia,” kata Nozari.meski juru bicara Uni Eropa menggambarkan informasi tersebut “kredibel.”
Para pejabat negara-negara Barat dan Ukraina telah menampik bantahan tersebut di masa lalu, dengan mengatakan ada banyak bukti bahwa Iran telah memasok barang-barang seperti drone Shahed ke Rusia.
Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano mengatakan melalui email: “Kami mengetahui informasi kredibel yang diberikan oleh sekutu mengenai pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia.”
Dia mengatakan bahwa jika hal ini benar, “pengiriman ini akan mewakili peningkatan substansial dalam dukungan Iran terhadap perang agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina.”
Para pemimpin Uni Eropa sebelumnya telah menjelaskan bahwa mereka akan “merespons dengan cepat dan berkoordinasi dengan mitra internasional, termasuk dengan tindakan pembatasan baru dan signifikan terhadap Iran” terhadap langkah tersebut, tambah Stano.
Pejabat Eropa lainnya, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan AS telah berbagi informasi mengenai laporan transfer tersebut dengan sekutunya dan kemungkinan akan segera mengumumkannya kepada publik.
“Saya tidak dapat mengkonfirmasi laporan bahwa transfer tersebut telah terjadi,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby di Washington. Skenario seperti itu akan berdampak buruk pada Ukraina dan Timur Tengah, tambahnya.
CNN dan Wall Street Journal melaporkan pekan lalu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia, ketika Moskow terus melancarkan perang di Ukraina lebih dari dua setengah tahun setelah invasi mereka pada tahun 2022.
Pada Senin, Kremlin membantah laporan media yang mengeklaim bahwa Iran diduga telah mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia.
Iran dan Rusia adalah sekutu dekat yang telah meningkatkan hubungan bilateral keduanya dalam beberapa tahun terakhir, di tengah ketegangan yang kian meningkat dengan Amerika Serikat (AS).
REUTERS | ANADOLU