Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara. Pemutusan hubungan diumumkan beberapa jam setelah separatis pro-Rusia di timur Ukraina mengatakan bahwa mereka telah diakui oleh Pyongyang. Pengakuan Korea Utara atas Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk datang setelah sekutu Rusia lainnya, Suriah, melakukan langkah yang sama bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian luar negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan mengecam keputusan Korea Utara itu. Kyiv menyatakan dua wilayah itu disebut sebagai daerah yang diduduki sementara oleh Rusia. "Ukraina mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Demokratik Korea," menurut pernyataan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rusia tidak lagi memiliki sekutu di dunia, kecuali negara-negara yang bergantung padanya secara finansial dan politik," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam pernyataannya.
Rusia mengakui republik yang memproklamirkan diri sesaat sebelum Ukraina diinvasi pada 24 Februari 2022. Sebelumnya Rabu, perwakilan separatis di Moskow mengeluarkan foto di Telegram yang menunjukkan utusannya Olga Makeyeva menerima surat pengakuan dari duta besar Korea Utara, Sin Hong-chol. Belum ada komentar langsung dari Korea Utara.
Donetsk dan Lugansk yang berdekatan, terletak di wilayah batubara Donbas di Ukraina timur. Wilayah itu sebagian dikendalikan oleh pasukan pro-Rusia sejak 2014. Serangan militer pada 2022 diklaim Rusia sebagian sebagai untuk melindungi dua entitas separatis.
Dalam sebuah unggahan di saluran Telegram-nya, pemimpin Donetsk Denis Pushilin berharap kerja sama dan perdagangan dengan Korea Utara bisa meningkat. Kedutaan Besar Donetsk di Moskow memposting foto di saluran Telegramnya saat Duta Besar Korea Utara untuk Moskow, Sin Hong-chol, menyerahkan sertifikat pengakuan kepada Olga Makeyeva. Ia adalah utasan dari Donetsk
Pejabat Korea Utara mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa Menteri Luar Negeri Choe Son Hui mengirim surat kepada rekan-rekannya di kedua wilayah itu pada Rabu dan mengakui kemerdekaan mereka. "Dalam surat-surat itu, dia menyatakan keinginan untuk mengembangkan hubungan antarnegara dengan negara-negara itu dalam gagasan kemerdekaan, perdamaian dan persahabatan," kata media Korea Utara KCNA.
Baca: Perundingan Ukraina, PBB dan Turki Soal Gandum Ada Kemajuan
REUTERS | NDTV