Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Roma – Otoritas Italia terpaksa menghentikan pameran besar blockbuster menandai 500 tahun kematian tokoh seni Renaisan yaitu Raphael pada Ahad, 8 Maret 2020 terkait penyebaran wabah virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini terjadi setelah pemerintah Italia memerintahkan penutupan semua museum di tengah ancaman wabah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pameran itu sempat dibuka pada Rabu dengan semarak setelah persiapan selama bertahun-tahun,” begitu dilansir France 24 pada Ahad, 8 Maret 2020.
Ada 200 lukisan Raphael yang awalnya akan dipamerkan hingga 2 Juni ini. Raphael, yang terkenal sebagai pelukis dan arsitek ini, meninggal pada usia 37 tahun pada 1520. Jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus Corona di Italia melampaui Korea Selatan dan menjadi yang kedua setelah Cina.
Angka kematian di Italia meningkat tiga kali lipat 133 hingga 366 pada Ahad. Jumlah orang yang terinfeksi dalam sehari pada Ahad kemarin mencapai 1.492 sehingga menjadi 7.375 orang.
Wabah virus Corona, yang menyebar dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah, ini telah menewaskan sekitar 3.800 orang dan menginfeksi 109 ribu orang di 99 negara dan wilayah.
“Seperempat dari populasi Italia mengalami isolasi. Langkah ini berlaku hingga 3 April 2020,” begitu dilansir Channel News Asia pada Senin, 9 Maret 2020.
Isolasi ini berarti warga dilarang masuk atau meninggalkan area luas di kawasan utara Italia.
Pimpinan area selatan Puglia meminta orang-orang yang berpikir untuk datang berkunjung ke wilayah ini agar berhenti dan berbalik. “Jangan bawa epidemi ini ke Puglia,” begitu pernyatan pejabat setempat.
Meski terjadi isolasi besar-besaran, pemerintah mengizinkan orang-orang untuk pulang ke rumahnya masing-masing dari wilayah isolasi termasuk turis.
Wilayah karantina Italia ini merupakan rumah bagi 15 juta warga termasuk Venice dan ibu kota keuangan Milan.
Selain Italia, Jerman juga menyatakan mendeteksi infeksi virus Corona sebanyak 850 kasus.
Otoritas Jerman melarang pertemuan orang yang melebihi seribu orang pada Ahad. Prancis juga melakukan kebijakan sama dengan 19 orang tercatat meninggal akibat infeksi virus Corona ini.
Yunani mempertimbangkan mengikuti pola penutupan kegiatan olahraga. Sedangkan negara tetangga Austria dan Swiss terus memonitor dan menghentikan kegiatan transportasi meskipun perbatasan kedua negara tetap terbuka.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji Italia atas tindakan pemerintah yang dinilai berani.
Sedangkan Paus Fransiskus menyatakan solidaritas dengan para korban virus Corona dalam siaran langsung pertama lewat Vatikan.
“Saya bergabung dengan saudara saya para uskup untuk mendorong para pemilik iman melewati masa sulit ini dengan kekuatan iman, keyakinan akan harapan dan berbuat baik dengan bersemangat,” kata Paus Fransiskus. Wabah virus Corona menerpa Italia terutama kawasan utara, yang dikenal sebagai kawasan seni dan pusat keuangan.